tag:blogger.com,1999:blog-24628688592175402202024-02-18T21:25:38.208-08:00benny nakalbennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-46615090675420618852011-06-03T03:49:00.000-07:002011-06-03T03:49:16.793-07:00ISPASinonim <span class="IL_AD" id="IL_AD3">Rinitis</span> akut adalah <em>Acute <span class="IL_AD" id="IL_AD2">Nasal</span> Catarrh</em>; <em>Acute Coryza</em>; <em>Cold in the Head</em>.<sup>4 </sup><em>Acute viral nasopharyngitis</em>, atau <em>Acute Coryza</em>, biasanya dikenal sebagai <em>common cold</em>, adalah sangat tinggi penularannya, penyakit infeksi <span class="IL_AD" id="IL_AD6">virus</span> dari sistem pernapasan atas, terutama semata disebabkan oleh picornavirus atau coronavirus.<sup>5</sup><br />
Rinitis akut merupakan infeksi saluran napas atas terutama hidung, umumnya disebabkan oleh virus. Sebagian besar yang mencakup virus, meliputi rhinovirus, <em>Respiratory syncytial <span class="IL_AD" id="IL_AD7">viruses</span> (RSV)</em>, virus <em>parainfluenza</em>, virus <em>in</em><em>fl</em><em>uenza</em>, dan <em>adenovirus</em>.<sup>6<span id="more-1074"></span><br />
</sup><br />
<strong>Epidemiologi</strong><br />
Infeksi saluran pernapasan atas adalah penyakit infeksi paling umum antara dewasa yang mempunyai 2 – 4 kali terinfeksi pernapasan tiap tahun. Anak-anak mungkin punya 6 – 10 <em>colds</em> dalam 1 tahun (dan sampai 12 kali <em>colds</em> dalam 1 tahun untuk anak-anak sekolah). Pada Amerika Serikat, insiden <em>colds </em>meningkat pada musim gugur dan dingin, dengan infeksi paling terjadi di antara September – April.<sup>5</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Insidensi</strong><br />
Penyakit yang sering terjadi dapat mempunyai dampak yang besar terhadap ekonomi dunia. Perusahaan asuransi dan jawatan kesehatan pemerintah di seluruh dunia menyajikan angka-angka yang cukup mengesankan. Statistik berupa beberapa ratus juta serangan <em>common cold</em> setiap tahunnya di Amerika Serikat dan laporan serupa di berbagai negara lain, di dapat dengan cara melakukan ekstrapolasi angka absensi di sekolah, angkatan bersenjata, dan industri raksasa kokoh. Namun pada mayoritas yang mengarah pada statistik tersebut, diagnosis “<em>common cold</em>” dibuat oleh pasien sendiri dan tidak oleh dokter.<sup>7</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Ras </strong><br />
Tidak ada perbedaan ras dengan yang mudah terpengaruh infeksi atau perjalanan penyakit telah dideskripsikan antara perbedaan ras.<sup>8</sup><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Jenis Kelamin</strong><br />
Beberapa laporan menunjukkan seorang laki-laki lebih banyak infeksi pada anak lebih muda kurang dari 3 tahun, yang berpindah ke seorang wanita lebih banyak pada anak tua kurang dari 3 tahun. Adalah terbukti tidak ada perbedaan ukuran infeksi pada orang dewasa.<sup>8</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Usia</strong><br />
Infeksi rhinovirus ialah paling umum pada anak-anak, dengan berkurangnya angka kejadian yang mendekati orang dewasa. Anak merupakan alat transmisi infeksi, biasanya infeksi melalui ke anggota keluarga setelah kontak virus di TK, fasilitas permainan dan sekolah.<sup>8</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Distribusi Penyakit</strong><br />
Tersebar di seluruh dunia, baik bersifat endemis maupun muncul sebagai KLB (kejadian luar biasa). Di daerah beriklim sedang, insidensi penyakit ini meningkat di musim gugur, musim dingin dan musim semi; di daerah tropis, insidensi penyakit tinggi pada musim hujan. Sebagian besar orang, kecuali mereka yang tinggal di daerah dengan jumlah penduduk sedikit dan terisolasi, bisa terserang satu hingga 6 kali setiap tahunnya. Insidensi penyakit tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan akan menurun secara bertahap sesuai dengan bertambahnya umur.<sup>3</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Etiologi</strong><br />
Penyebabnya ialah beberapa jenis virus dan yang paling penting ialah <em>rhinovirus</em>. Virus-virus lainnya adalah myxovirus, virus <em>Coxsackie,</em> dan virus <em>ECHO</em>.<sup>1</sup><br />
<em>Rhinovirus</em>, dikenal ada lebih dari 100 serotipe, adalah penyebab <em>commond cold </em>pada orang dewasa; sekitar 20 – 40 % kasus <em>commond cold</em> disebabkan virus ini, terutama pada musim gugur. Sedangkan <em>Coronavirus</em>, seperti 229E, OC43 dan B814 merupakan penyebab sekitar 10 – 15 % dari <em>commond cold </em>dan <span class="IL_AD" id="IL_AD4">influenza</span> sebagai penyebab sekitar 10 – 15 % dari <em>commond cold</em> pada orang dewasa; virus ini menonjol pada musim dingin dan awal musim semi, pada saat prevalensi rhinovirus rendah. Virus saluran pernafasan lain juga diketahui dapat menyebabkan <em>commond cold</em> pada orang dewasa. Pada bayi dan anak-anak, virus <em>parainfluenza, Respiratory syncytial viruses (RSV), influenza, adenovirus, enterovirus </em>tertentu dan <em>coronavirus </em>menyebabkan penyakit seperti <em>commond cold. </em>Hampir setengah dari <em>commond cold </em>belum diketahui etiologinya.<sup>3</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Gejala Klinis</strong><br />
Permulaan penyakit ini biasanya tiba-tiba dan ditandai dengan rasa kering, gatal, atau rasa panas di hidung atau nasofaring. Segera timbul menggigil dan malaise, disertai dengan bersin dan ingus encer. Pada saat ini biasanya tidak disertai demam. Sering terasa nyeri kepala ringan atau perasaan penuh di antara kedua mata.<br />
Penyakit ini akan berkembang pesat dalam waktu 48 jam dan ditandai dengan suara serak, mata berair, ingus encer dan berkurang atau hilangnya penciuman dan pengecapan. Gejala yang paling mengganggu pada pasien ini ialah hidung yang tersumbat. Rasa nyeri yang tidak terlalu berat disekitar dahi, mata dan kadang-kadang pipi, berhubungan dengan pembengkakan mukosa hidung.<br />
Perjalanan penyakit <em>common cold</em> dapat bervariasi. Penyakit ini dapat mereda dalam 3-4 hari, tetapi sering terjadi infeksi sekunder oleh bakteri yang mengakibatkan penyakit bertambah 6-8 hari lagi. Jika hal ini terjadi, ingus menjadi berwarna kuning, purulen atau mukopurulen. Sering disertai dengan batuk produktif, karena ingus masuk ke dalam laring. Mukosa sinus ikut terkena dalam reaksi peradangan pada <em>common cold</em>. Ingus purulen dapat terjadi jika diikuti oleh infeksi sekunder bakteri. <span class="IL_AD" id="IL_AD5">Vertigo</span>, tuli sementara dan otitis media dapat terjadi jika tuba eustachius tertutup.<sup>2</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Cara Penularan</strong><br />
Diduga melalui kontak langsung atau melalui droplet, yang lebih penting lagi penularan tidak langsung dapat terjadi melalui tangan dan barang-barang yang baru saja terkontaminasi oleh kotoran hidung dan mulut dari orang yang terinfeksi. <strong> </strong><br />
<em>Rhinovirus, RSV </em>dan kemungkinan virus-virus lainnya ditularkan melalui tangan yang terkontaminasi dan membawa virus ini ke membran mukosa mata dan hidung.<sup>3</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Patologi</strong><br />
Selama langkah awal, selaput lendir ialah kering, merah, dan bengkak, yang menyebabkan sumbatan pada hidung dan mewujudkan sulit bernafas; kondisi ini segera diikuti oleh serous atau pengeluaran mucus serous, yang pada akhirnya mungkin menjadi bernanah.<sup>4</sup><br />
Pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan hidung dan nasofaring menunjukkan edema dan hipersekresi dengan sedikit infiltrasi sel. Dapat ditemukan deskuamasi epitel, khususnya epitel bersilia, seperti yang terjadi pada infeksi influenza.<sup>2</sup><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Komplikasi</strong><br />
Komplikasinya yaitu dapat mengantarkan ke <em>o</em><em>p</em><em>portunis</em><em>tic</em><em> coinfections</em> atau <em>superinfections</em> seperti bronkitis akut, bronkiolitis, <em>croup</em>, pneumonia, sinusitis, dan otitis media. Orang-orang dengan penyakit paru-paru kronik seperti asma dan COPD adalah lebih rentan terjadi. <em>Colds</em> mungkin menyebabkan eksaserbasi akut dari asma, emfisema atau bronkitis kronik.<sup>5</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Diagnosis Banding</strong><sup>8</sup><br />
<ul><li>Influenza</li>
<li>Adenovirus</li>
<li>Bronchitis</li>
<li>Coxsackievirus</li>
<li>Infeksi mononucleosis</li>
<li>Rinitis alergi</li>
<li>Sinusitis akut</li>
<li>Infeksi saluran pernapasan atas</li>
<li>Virus<em> parainfluenza</em></li>
</ul><ul><li><em><a href="http://emedicine.medscape.com/article/971488-overview">Respiratory syncytial virus infection</a></em><strong> </strong></li>
</ul><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
</tbody> </table><strong> </strong><br />
<strong>Diagnosis</strong><br />
Bersin berulang, dengan gejala <em>catarrhal</em>, dinyatakan diagnosis sangat mudah. Kita ingat, bagaimanapun, bahwa gejala <em>catarrhal</em> yang sama ini adalah antara bukti yang pertama campak dan influenza.<sup>4</sup><br />
Dari anamnesis dapat ditemukan :<br />
<ul><li>Rasa panas, kering, dan gatal di hidung atau nasofaring</li>
<li><em>Sneezing </em>(bersin)<em> </em></li>
<li><em>Rhinorrhea </em>(hidung beringus)<em> </em></li>
<li>Hidung tersumbat<em> </em></li>
<li>Mata berair<em> </em></li>
<li>Adanya demam dan nyeri kepala ringan<em> </em></li>
</ul>Pemeriksaan fisik terhadap pasien pada hari-hari pertama menunjukkan mukosa hidung yang hiperemis tetapi tidak terlalu membengkak. Pada jam-jam pertama mukosa menjadi kering dan kadang-kadang seperti mengkilat. Kemudian mukosa menjadi edem dan mengeluarkan ingus yang encer atau mukoid. Pada keadaan ini mukosa pucat, sembab dan basah menyerupai keadaan alergi. Dianggap alergi bila pada pewarnaan sekret hidung ditemukan banyak eosinofil. Sering tampak kemerahan dan ekskoriasi pada <span class="IL_AD" id="IL_AD1">nares</span> anterior.<sup>2</sup><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Penatalaksanaan</strong><br />
<strong> </strong>Tidak ada terapi spesifik untuk rhinitis akut, selain istirahat dan pemberian obat-obat simtomatik, seperti analgetika, antipiretika dan obat dekongestan. Antibiotik hanya diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri.<sup>1</sup><br />
Dekongestan oral mengurangi sekret hidung yang banyak, membuat pasien merasa lebih nyaman, namun tidak menyembuhkan.<sup>7</sup> Tetes hidung efedrin 1 % sangat menolong, bila hidung tersumbat. Oleh karena lisozim dinonaktifkan dalam suasana basa, maka setiap obat hidung harus mempunyai pH asam untuk mencegah terjadinya aktivitas silia dan lisozim. Pemberian obat simtomatik oral sangat efektif dengan diberikan 4 jam sekali, suatu kapsul yang terdiri dari :<sup>2</sup><br />
<ul><li>Efedrin sulfat 0,015 g</li>
<li>Pentobarbital 0,015 g</li>
<li>Asam asetil salisilat* 0,300 g</li>
</ul>*dapat digantikan dengan 300 mg Asetaminofen.<br />
Preparat analgetik-antipiretik dapat meringankan gejala, dimana antipiretik terpilih adalah asetaminofen.<br />
<strong> </strong><br />
<strong>Pencegahan</strong><br />
Tidak ada vaksin efektif melawan <em>colds</em>, dan infeksi tidak mempertimbangkan imunitas. Pencegahan tergantung kepada :<sup>9</sup><br />
<ul><li>Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah.</li>
<li>Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi</li>
<li>Tidak berbagi sapu tangan, alat makan, atau gelas minum.</li>
<li>Menutup mulut ketika batuk dan bersin</li>
</ul><div style="text-align: center;"><strong>DAFTAR PUSTAKA</strong></div><strong> </strong><br />
<ol><li>Endang M, Retno SW. <em>Infeksi Hidung</em>. Dalam Efianty Soepardi, Nurbaiti Iskandar (ed). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan, Kepala Dan Leher. Edisi VI. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2007 : 139-140.</li>
<li>Ballenger JJ. <em>Hidung Dan Sinus Paranasal</em>. Dalam Staf Ahli Bagian THT RSCM – FKUI (ed). Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala Dan Leher. Edisi XIII. Jakarta : </li>
</ol><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title"> INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) </h3><div class="post-header"> </div><b>INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)</b><br />
<br />
I. PENGERTIAN<br />
<b>Infeksi Saluran Pernapasan Akut</b> adalah infeksi akut yang terjadi pada saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai 14 hari, Adneksa yaitu sinus,rongga telinga dan <span class="IL_AD" id="IL_AD5">pleura</span><br />
Infeksi saluran napas atas dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran naPas Atas) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, <span class="IL_AD" id="IL_AD12">faring</span>, atau laring. (bung wiki)<br />
II. KLASIFIKASI<br />
Secara anatomis yang termasuk Infeksi saluran pernapasan akut :<br />
<b>ISPA</b> atas : <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Rinitis</span>, <span class="IL_AD" id="IL_AD2">faringitis</span>,<span class="IL_AD" id="IL_AD3">Otitis</span><br />
<b>ISPA bawah</b> : <span class="IL_AD" id="IL_AD6">Laringitis</span> ,bronchitis,bronkhiolitis,<span class="IL_AD" id="IL_AD8">pneumonia</span>.<br />
<br />
III. ETIOLOGI<br />
1. <span class="IL_AD" id="IL_AD11">Virus</span> Utama : – ISPA atas : Rino virus ,<span class="IL_AD" id="IL_AD10">Corona</span> Virus,Adeno virus,Entero Virus<br />
- ISPA bawah : RSV,Parainfluensa,1,2,3 corona virus,adeno virus<br />
2. Bakteri Utama : Streptococus,pneumonia,haemophilus <span class="IL_AD" id="IL_AD4">influenza</span>,Staphylococcus aureus<br />
3. Pada neonatus dan bayi muda : Chlamidia trachomatis, pada anak usia sekolah : Mycoplasma pneumonia.<br />
<br />
IV. FAKTOR RESIKO<br />
Faktor diri (host) : umur,jenis kelamin,status gizi,kelainan congenital,imunologis,BBLR dan premature.<br />
Faktor lingkungan : Kualitas perawatan orang tua,asap rokok,keterpaparan terhadap infeksi,social ekonomi,cuaca dan polusi udara.<br />
<br />
V. PATOFISIOLOGI<br />
<b>Perjalanan alamiah penyakit ISPA</b> dibagi 4 tahap yaitu :<br />
1. Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa<br />
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.<br />
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.<br />
<br />
VI. <b>PENATALAKSANAAN MEDIS ISPA</b><br />
1. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian <span class="IL_AD" id="IL_AD9">multivitamin</span> dll.<br />
2. Antibiotik : <br />
- Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab<br />
- Utama ditujukan pada S.pneumonia,H.Influensa dan S.Aureus<br />
- Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol,Amoksisillin,Ampisillin,Penisillin Prokain,Pnemonia berat : Benzil penicillin,klorampenikol,kloksasilin,gentamisin.<br />
- Antibiotik baru lain : Sefalosforin,quinolon dll.<br />
<br />
ASUHAN KEPERAWATAN<br />
1.PENGKAJIAN<br />
Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan<b> ISPA</b> :<br />
a. Riwayat : demam,batu,pilek,anoreksia,badan lemah/tidak bergairah,riwayat penyakit pernapasan,pengobatan yang dilakukan dirumah dan penyakit yang menyertai.<br />
b. Tanda fisik : Demam,dyspneu,tachipneu,menggunakan otot pernafasan tambahan,faring hiperemis,pembesaran tonsil,sakit menelan.<br />
c. Faktor perkembangan : Umum ,tingkat perkembangan,kebiasaan sehari-hari,mekanisme koping,kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan.<br />
d. Pengetahuan pasien/keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan.<br />
2. DIAGNOSE KEPERAWATAN<br />
a. Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme<br />
b. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nyeri menelan,penurunan nafsu makan sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan akut.<br />
c. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan <b>ISPA</b> b.d kurang informasi<br />
d. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru.<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta<br />
Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USA<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: blue;">Infeksi Saluran Pernafasan<br />
<br />
</span></span></span></strong></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi <strong>infeksi saluran napas atas</strong> dan <strong>infeksi saluran napas bawah</strong>. Infeksi saluran napas atas meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis. Sedangkan infeksi saluran napas bawah meliputi infeksi pada bronkhus, alveoli seperti bronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia. Infeksi saluran napas atas bila tidak diatasi dengan baik dapat berkembang menyebabkan infeksi saluran nafas bawah. Infeksi saluran nafas atas yang paling banyak terjadi serta perlunya penanganan dengan baik karena dampak komplikasinya yang membahayakan adalah otitis, sinusitis, dan faringitis.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Berikut ini penelasan mengenai macam2 infeksi saluran pernafasan dan penatalaksanaanya:</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 153pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><strong><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong>OTITIS MEDIA</strong></span></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 1.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Otitis media merupakan inflamasi pada telinga bagian tengah dan terbagi menjadi otitis Media Akut,Otitis media Efusi dan Otitis Media Kronik. </span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Infeksi ini banyak menjadi problem pada bayi dan anak-anak. Otitis media mempunyai puncak insiden pada anak usia 6 bulan-3 tahun dan diduga penyebabnya adalah obstruksi tuba Eustachius dan sebab sekunder yaitu menurunnya imunokompetensi pada anak.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> <br />
</span></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">ETIOLOGI & PATOGENESIS<br />
</span></span></strong></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">TANDA, DIAGNOSIS & PENYEBAB</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Otitis media akut ditandai dengan adanya peradangan lokal. otalgia. otorrhea, iritabiiitas, </span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">kurang istirahat. nafsu makan turun serta demam. Otitis media akut dapat menyebabkan nyeri, hilangnya pendengaran. demam leukositosis. Manifestasi otitis media pada anak-anak kurang dari 3 tahun seringkali bersifat non-spesifik seperti iritabiiitas, demam, terbangun pada malam hari nafsu makan turun, pilek dan tanda rhinitisi konjungtivitis.Otitis media efusi ditandai dengan adanya cairan di rongga telinga bagian tengah tanpa disertai tanda peradangan akut. Manifestasi klinis otitis media kronik adalah dijumpainya cairan (Otorrhea) yang purulen sehingga diperlukan drainase. Otorrhea semakin meningkat pada saat infeksi saluran pernapasan atau setelah terekspose air. Nyeri jarang dijumpai pada otitis kronik, kecuali pada eksaserbasi akut. Hilangnya pendengaran disebabkan oleh karena destruksi membrana timpani dan tulang rawan. Pada kebanyakan kasus, otitis media disebabkan oleh virus, namun sulit dibedakan etiologi antara virus atau bakteri berdasarkan presentasi klinik maupun pemeriksaan menggunakan otoskop saja. Otitis media akut biasanya diperparah oleh infeksi pernapasan atas yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan oedema pada tuba eustachius. </span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Hal ini berakibat pada akumulasi cairan dan mukus yang kemudian terinfeksi oleh bakteri. Patogen yang paling umum menginfeksi pada anak adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzas, Moraxella catarrhalis.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>PENULARAN DAN FAKTOR RISIKO</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Oleh karena sebagian besar otitis media didahului oleh infeksi pernapasan atas, maka metode penularan adalah sama seperti pada infeksi pernapasan tersebut. Faktor risiko untuk mengalami otitis media semakin tinggi pada anak dengan "otitis-prone" yang mengalami infeksi pernapasan atas.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>KOMPLIKASI</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Komplikasi otitis media meliputi :<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Mastoiditis</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Paralisis syaraf ke-7</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Thrombosis sinus lateral</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Meningitis</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Abses otak</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Labyrinthitis.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>RESISTENSI</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pola resistensi terhadap H. influenzae dan M. catarrhalis dijumpai di berbagai belahan </span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">dunia. Organisme ini memproduksi enzim a-laktamase yang menginaktifasi antibiotika betalaktam, sehingga terapi menggunakan amoksisilin seringkali gagal. Namun dengan penambahan inhibitor betalaktamase ke dalam formula amoksisilin dapat mengatasi permasalahan ini.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>TERAPI<br />
</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tujuan yang ingin dicapai adalah mengurangi nyeri, eradikasi infeksi, dan mencegah komplikasi.<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>TERAPI POKOK</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Terapi otitis media akut meliputi pemberian antibiotika oral dan tetes bila disertai pengeluaran sekret. Lama terapi adalah 5 hari bagi pasien risiko rendah (yaitu usia > 2 th serta tidak memiliki riwayat otitis ulangan ataupun otitis kronik) dan 10 hari bagi pasien risikotinggi. Rejimen antibiotika yang digunakan dibagi menjadi dua pilihan yaitu lini pertama dan kedua. Antibiotika pada lini kedua diindikasikan bila:<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-<span> </span>antibiotika pilihan pertama gagal</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-<span> </span>riwayat respon yang kurang terhadap antibiotika pilihan pertama</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-<span> </span>hipersensitivitas</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">- Organisme resisten terhadap antibiotika pilihan pertama yang dibuktikan dengan tes sensitifitas</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-<span> </span>adanya penyakit penyerta yang mengharuskan pemilihan antibiotika pilihan kedua.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk pasien dengan sekret telinga (otorrhea), maka disarankan untuk menambahkan terapi tetes telinga ciprofloxacin atau ofloxacin.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pilihan terapi untuk otitis media akut yang persisten yaitu otitis yang menetap 6 hari setelah menggunakan antibiotika, adalah memulai kembali antibiotika<span> </span>dengan memilih antibiotika yang berbeda dengan terapi pertama.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Profilaksis bagi pasien dengan riwayat otitis media ulangan menggunakan amoksisilin 20mg/kg satu kali sehari selama 2-6 bulan berhasil mengurangi insiden otitis media sebesar 40-50%.<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>Antibiotika pada Terapi pokok Otitis Media</strong><br />
</span></div><div align="justify"> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="background-color: transparent; border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Antibiotika</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><span> </span>Dosis</span></span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><span> </span>Keterangan</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Lini Pertama</span></span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Amoksisilin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 20-40mg/kg/hari<span> </span>terbagi dalam 3 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa:40mg/kg/hari </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">terbagi dalam 3 dosis</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk pasien risiko rendah yaitu: Usia>2th, tidak mendapat antibiotika </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">selama 3 bulan terakhir</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak 80mg/kg/hari<span> </span>terbagi dlm 2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa:80mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk pasien rlsiko tinggi</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 14.35pt;"> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 14.35pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Lini Kedua </span></span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.35pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 14.35pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Amoksisilin-</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">klavulanat </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak:25-45mg/kg/hari </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">terbagi dlm<span> </span>2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa:2x875mg </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td rowspan="5" style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><span> </span>1 dosis untuk otitis media yang baru 3 hari terapi untuk otitis yang resisten</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kotrimoksazol</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 6-12mg TMP/30-</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">60mg SMX/kg/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">terbagi dlm 2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 2 x 1-2 tab </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cefuroksim</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 40mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Dewasa:2 x 250-500 mg<span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">dosis Dewasa: 2 x 200mg</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Ceftriaxone </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 50mg/kg; max 1 g; i.m. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cefprozit</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 30mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 2 x 250-500mg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cefixime</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak:8mg/kg/hari terbagi dlm 1-2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 2 x 200mg</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1 dosis<span> </span>untuk<span> </span>otitis media yang baru 3 hari terapi untuk otitis yang resisten</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
</tbody> </table></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<strong>TERAPI PENUNJANG</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Terapi penunjang dengan analgesik dan antipiretik memberikan kenyamanan khususnya pada anak. Terapi penunjang lain dengan menggunakan dekongestan, antihistamin, dan kortikosteroid pada otitis media akut tidak direkomendasikan, mengingat tidak memberikan keuntungan namun justru meningkatkan risiko efek samping. Dekongestan dan antihistamin hanya direkomendasikan bila ada alergi yang dapat berakibat kongesti pada saluran napas atas. Sedangkan kortikosteroid oral mampu mengurangi efusi pada otitis media kronik lebih baik daripada antibiotika tunggal. Penggunaan Prednisone 2x5mg selama 7 hari bersama-sama antibiotika efektif menghentikan efusi.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> </span></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><span> </span><span> </span></span></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 2.25in; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">2. SINUSITIS</span></span></strong></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus paranasal. Peradangan ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa yang biasanya didahului oleh infeksi saluran napas atas. Sinusitis dibedakan menjadi sinusitis akut yaitu infeksi pada sinus paranasal sampai dengan selama 30 hari baik dengan gejala yang menetap maupun berat. Gejala yang menetap yang dimaksud adalah gejala seperti adanya keluaran dari hidung, batuk di siang hari yang akan bertambah parah pada malam hari yang bertahan selama 10-14 hari, yang dimaksud dengan gejala yang berat adalah di samping adanya sekret yang purulen juga disertai demam (bisa sampai 39°C) selama 3-4 hari. Sinusitis berikutnya <strong>adalah sinusitis subakut </strong>dengan gejala yang menetap selama 30-90hari. Sinusitis berulang adalah sinusitis yang terjadi minimal sebanyak 3 episode dalam kurun waktu 6 bulan atau 4 episode dalam 12 bulan. <strong>Sinusitis kronik</strong> didiagnosis bila gejala sinusitis terus berlanjut hingga lebih dari 6 minggu. Sinusitis bakteri dapat pula terjadi sepanjang tahun oleh karena sebab selain virus, yaitu adanya obstruksi oleh polip, alergi, berenang, benda asing, tumor dan infeksi gigi. Sebab lain adalah immunodefisiensi. abnormalitas sel darah putih dan bibir sumbing.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">ETIOLOGI DAN PATOGENESIS<br />
</span></span></strong></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>TANDA, DIAGNOSIS & PENYEBAB</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tanda lokal sinusitis adalah hidung tersumbat, sekret hidung yang kental berwarna hijau kekuningan atau jernih dapat pula disertai bau. Nyeri tekan pada wajah di area pipi, di antara kedua mata dan di dahi. Tanda umum terdiri dari batuk, demam tinggi, sakit kepala/migraine, serta menurunnya nafsu makan, malaise. Sinusitis bakteri akut umumnya berkembang sebagai komplikasi dari infeksi virus saluran napas atas. Bakteri yang paling umum menjadi penyebab sinusitis akut adalah <em>Streptococcus pneumoniae</em>, <em>Haemophilus influenzae</em> dan <em>Moraxelta catarrhalis</em>. Patogen yang menginfeksi pada sinusitis kronik sama seperti pada sinusitis akut dengan ditambah adanya keterlibatan bakteri anaerob dan <em>S. aureus</em>.<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>PENULARAN<span> </span>DAN<span> </span>FAKTOR RISIKO</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Penularan sinusitis adalah melalui kontak langsung dengan penderita melalui udara. Oleh karena itu untuk mancegah penyebaran sinusitis, dianjurkan untuk memakai masker (penutup hidung), cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita. Faktor predisposisi sinusitis adalah sebagai benkut<span> </span>:<br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>ISPA yang disebabkan oleh virus</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Rhinitis oleh karena alergi maupun non-alergi</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Obstruksi nasal</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Pemakaian "nasogastric tube"</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>KOMPLIKASI<br />
</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Komplikasi yang timbul akibat sinusitis yang tidak tertangani dengan baik adalah :<br />
</span></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Meningitis</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">•<span> </span>Septikemia</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>RESISTENSI<br />
</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Resistensi yang terjadi pada sinusitis umumnya disebabkan oleh <em>Streptococcus pneumoniae</em> yang menghasilkan enzim beta-laktamase, sehingga resisten terhadap penicillin, amoksisilin, maupun kotrimoksazol. Hal ini diatasi dengan memilih preparat amoksisilin-Klavulanat atau fluoroquinolon.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>TERAPI<br />
</strong></span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tujuan dari terapi adalah membebaskan obstruksi, mengurangi viskositas sekret, dan mengeradikasi kuman.</span></div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>Antibiotika yang dapat dipilih pada terapi sinusitis</strong><br />
</span></div><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="background-color: transparent; border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Agen Antibiotika</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dosis</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 6.15in;" valign="top" width="590"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">SINUSITIS AKUT</span></span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Lini pertama</span></span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Amoksisilin/Amoksisilin-clav</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 20-40mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis /25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 3 x 500mg/ 2 x 875 mg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Kotrimoxazol<span> </span></span></span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 6-12mg TMP/30-60mg SMX/kg/hari terbagi dlm 2 dosis<span> </span>Dewasa: 2 x 2tab dewasa</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Eritromisin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 30—50mg/kg/hari terbagi setiap 6 jam </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 4 x 250-500mg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Doksisiklin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa: 2 x 100mg</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Lini kedua</span></span></strong></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Amoksi-clavulanat</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak: 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis<span> </span>Dewasa:2<span> </span>x 875mg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cefuroksim</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">2 x 500mg</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Klaritromisin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Anak:15mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis Dewasa: 2 x 250mg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Azitromisin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1<span> </span>x 500mg, kemudian 1x250mg<span> </span>selama<span> </span>4<span> </span>hari berikutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Levofloxacin</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa:1 x 250-500mg</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 6.15in;" valign="top" width="590"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">SINUSITIS KRONIK</span></span></strong></div></td> </tr>
<tr> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Amoksi-clavulanat</span></div></td> <td style="background-color: transparent; border-color: rgb(236, 233, 216) windowtext windowtext rgb(236, 233, 216); border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;">Anak: 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis<span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dewasa:2<span> </span>x 875mg</span></div></td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<h3 class="post-title"> <a href="http://nursingforuniverse.blogspot.com/">INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)</a> </h3><div class="post-header-line-1"> <h2 class="date-header">Senin, Mei 10, 2010</h2></div>I. PENGERTIAN<br />
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi pada saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai 14 hari, Adneksa yaitu sinus,rongga telinga dan pleura<br />
<br />
II. KLASIFIKASI<br />
Secara anatomis yang termasuk Infeksi saluran pernapasan akut :<br />
ISPA atas : Rinitis, faringitis,Otitis<br />
ISPA bawah : Laringitis ,bronchitis,bronkhiolitis,pneumonia.<br />
<br />
III. ETIOLOGI<br />
1. Virus Utama : - ISPA atas : Rino virus ,Corona Virus,Adeno virus,Entero Virus<br />
- ISPA bawah : RSV,Parainfluensa,1,2,3 corona virus,adeno virus<br />
2. Bakteri Utama : Streptococus,pneumonia,haemophilus influenza,Staphylococcus aureus<br />
3. Pada neonatus dan bayi muda : Chlamidia trachomatis, pada anak usia sekolah : Mycoplasma pneumonia.<br />
<br />
IV. FAKTOR RESIKO<br />
Faktor diri (host) : umur,jenis kelamin,status gizi,kelainan congenital,imunologis,BBLR dan premature.<br />
Faktor lingkungan : Kualitas perawatan orang tua,asap rokok,keterpaparan terhadap infeksi,social ekonomi,cuaca dan polusi udara.<br />
<br />
V. PATOFISIOLOGI<br />
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :<br />
1. Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa<br />
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.<br />
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.<br />
<br />
VI. PENATALAKSANAAN MEDIS<br />
1. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian multivitamin dll.<br />
2. Antibiotik : <br />
- Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab<br />
- Utama ditujukan pada S.pneumonia,H.Influensa dan S.Aureus<br />
- Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol,Amoksisillin,Ampisillin,Penisillin Prokain,Pnemonia berat : Benzil penicillin,klorampenikol,kloksasilin,gentamisin.<br />
- Antibiotik baru lain : Sefalosforin,quinolon dll.<br />
<br />
ASUHAN KEPERAWATAN<br />
<br />
1.PENGKAJIAN<br />
Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan ISPA :<br />
a. Riwayat : demam,batu,pilek,anoreksia,badan lemah/tidak bergairah,riwayat penyakit pernapasan,pengobatan yang dilakukan dirumah dan penyakit yang menyertai.<br />
b. Tanda fisik : Demam,dyspneu,tachipneu,menggunakan otot pernafasan tambahan,faring hiperemis,pembesaran tonsil,sakit menelan.<br />
c. Faktor perkembangan : Umum ,tingkat perkembangan,kebiasaan sehari-hari,mekanisme koping,kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan.<br />
d. Pengetahuan pasien/keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan.<br />
<br />
2. DIAGNOSE KEPERAWATAN<br />
a. Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme<br />
b. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nyeri menelan,penurunan nafsu makan sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan akut.<br />
c. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA b.d kurang informasi<br />
d. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span id="ctl00_mContent_spDetail"><span class="topic_title">MENCEGAH & MENGATASI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS SECARA ALAMI</span><br />
<span class="topic_cat">Hembing</span> <span class="topic_date">Tue, 06 Jan 2009 14:44:00 WIB </span></span><br />
Sistem saluran pernafasan terutama bagian atas adalah sasaran utama serangan kuman-kuman yang beterbangan di udara, sehingga paling sering mengalami infeksi. Berbagai virus, bakteri dan organisme lain dapat menyerang saluran hidung, mulut, tenggorokan serta cabang tenggorokan (bronkhus) yang membawa udara ke dalam tubuh sehingga terjadi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Ketika saluran pernafasan terinfeksi akan timbul gejala seperti demam, hidung mampet dan berair mengeluarkan mukus/ingus, sakit kepala, tenggorokan terasa kering dan sakit, batuk-batuk, kadang nyeri di bagain telinga. Infeksi virus biasanya menyebabkan flu, demam dan batuk-batuk, sedangkan infeksi bakteri menyebabkan radang tenggorokan. Penyakit lain yang termasuk dalam infeksi saluran pernafasan akut adalah bronkhitis akut yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.<br />
<br />
Penyakit infeksi saluran pernafasan akut biasanya sering menyerang pada pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan atau cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri penyebab infeksi saluran nafas lebih tahan pada suhu yang dingin. Sebagian besar jenis infeksi saluran pernafasan sangat mudah menular, terutama melalui udara. <br />
<br />
Ketika penderita bersin dan batuk, maka virus dan bakteri akan diedarkan ke udara dan menginfeksi orang lain. Bus yang penuh dengan penumpang dan ventilasi yang tertutup memudahkan penyebaran virus dan bakteri dari penderita ke orang-orang lainnya. Penyakit infeksi saluran pernafasan terutama sangat mudah menyerang pada seseorang dengan kondisi lemah, lelah atau daya tahan tubuhnya menurun. <br />
<br />
Infeksi saluran pernafasan dapat ringan dan hanya berlangsung beberapa hari saja, namun sebagian infeksi bisa menjadi berat dan memicu terjadinya infeksi sekunder yang lebih serius. Hal tersebut sangat bergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang. Obat-obatan yang dijual bebas di pasaran biasanya ditujukan untuk meredakan gejala yang muncul seperti penurun demam, pelega hidung yang tersumbat (dekongestan), pereda batuk dan pengencer dahak (ekspektorans). Namun seringkali keluhan tidak hilang walaupun telah minum obat, misalnya radang tenggorokan dan batuk kering yang tidak kunjung reda. Hal tersebut harus dicurigai adanya infeksi yang lebih serius seperti peradangan paru-paru (Pneumonia). Untuk mengetahuinya harus berkonsultasi ke dokter. Pemberian antibiotik hanya bisa diberikan apabila infeksi saluran pernafasan disebabkan oleh bakteri. Bila infeksi disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan efektif. Pada sebagian orang antibiotik kadang dapat menimbulkan efek samping seperti alergi dan gangguan pencernaan. <br />
<br />
Pencegahan terhadap penyakit infeksi saluran pernafasan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penularan penyakit ISPA, antara lain :<br />
<br />
<ul><li>Banyak minum air putih terutama yang hangat dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan segar terutama yang banyak mengandung vitamin C. Bila diperlukan konsumsikan pula vitamin dan zat antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.</li>
<li>cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur</li>
<li>cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun untuk mencegah kuman.</li>
<li>Hindari merokok dan asap rokok</li>
<li>Jika tubuh sedang tidak fit, untuk sementara waktu hindari interaksi dengan penderita ISPA, atau gunakan masker.</li>
</ul>Herbal atau tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan diantaranya mempunyai efek sebagai penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang, antibiotik, antitussif (meredakan batuk), peluruh dahak, menghangatkan dan meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh (imunostimulator). <br />
<br />
Beberapa jenis herbal tersebut antara lain :<br />
1.Sambiloto (Andrographis paniculata)<br />
Khasiat : antiradang, antibiotik, menstimulasi sistem immun, menurunkan panas, menghilangkan nyeri (analgetik).<br />
<br />
2.Pegagan (Centella asiatica)<br />
Khasiat : anti-infeksi, membersihkan racun (Antitoksik), penurun panas, tonik. <br />
<br />
3.Daun Sirih (Piper betle L.)<br />
Khasiat : mengurangi peradangan, antiseptik, menghentikan batuk, menghilangkan gatal.<br />
<br />
4.Meniran (Phyllanthus urinaria)<br />
Khasiat : penurun panas, antiradang, meningkatkan sistem immun, menghambat virus, dan peluruh kemih<br />
<br />
5.Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium)<br />
Khasiat : penurun panas, antiradang, penenang<br />
<br />
6.Daun Mentha (Mentha sp)<br />
Khasiat : penurun panas, peluruh dahak, pereda kejang, antigatal, peluruh keringat, peluruh angin, meningkatkan nafsu makan.<br />
<br />
7.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)<br />
Khasiat : meredakan sakit, peluruh dahak, peluruh angin, pereda batuk, antiradang, menghangatkan, melancarkan sirkulasi darah.<br />
<br />
8.Kunyit (Curcuma longa L.)<br />
Khasiat : antiradang, antibakteri, antioksidan, peluruh angin, meningkatkan nafsu makan<br />
<br />
9.Kencur (Kaempferia galanga L.)<br />
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antiradang, menambah nafsu makan, menghangatkan, penyegar, peluruh angin<br />
<br />
10.Bawang Putih (Allium sativum L.)<br />
Khasiat : antibiotik, antiseptik, peluruh dahak, menstimulasi sistem immun<br />
<br />
11.Kulit Buah Jeruk Mandarin (Citrus nobilis)<br />
Khasiat : peluruh dahak, meredakan sesak, meredakan batuk<br />
<br />
Berikut beberapa contoh resep herbal untuk membantu mengatasi infeksi saluran pernafasan akut.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Resep 1.</span><br />
10 gram sambiloto + 20 gram kunyit tua segar, dicuci bersih, dii ris-iris kunyitnya. Lalu semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, setelah hangat tambahkan madu dan air jeruk nipis secukupnya, diminum untuk 2-3 kali sehari, setiap kali minum 100-150 cc.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Resep 2. </span><br />
15 gram pegagan + 10 gram jahe segar + 20 gram kencur segar, dicuci bersih, jahe dan kencur diris-iris, lalu semuanya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari. (ampasnya dapat direbus 1 kali lagi)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Resep 3.</span><br />
10 gram bunga krisan kering + 10 gram meniran + 10 gram daun mint segar + 7 gram kulit buah kering jeruk mandarin, direbus dengan 400 cc air hingga mendidih, disaring, tambahkan madu dan air perasan jeruk lemon secukupnya, diminum 2 kali sehari.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Resep 4.</span><br />
3 siung bawang putih + 5-7 lembar daun sirih + 10 gram jahe, dicuci bersih dan diiris-iris, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum airnya 2-3 kali sehari. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Catatan :</span><br />
pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur hingga sembuh. Untuk keluhan yang serius disarankan tetap konsultasi ke dokter.<br />
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.<br />
200 cc = 1 gelas belimbingbennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-65089762391736877522011-06-02T11:01:00.001-07:002011-06-02T11:01:24.139-07:00SEJARAH ISLAM DI INDONESIAPada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.<br />
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.<br />
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam <i>The Preaching of Islam</i> mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai <i>rahmatan lil'alamin</i>.<br />
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam <i>Tarikh Hadramaut</i>, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.<br />
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.<br />
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-47164416243086947782011-06-02T10:58:00.001-07:002011-06-02T10:58:24.606-07:00Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> BATIK pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. <br />
<br />
Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Batik pekalongan adalah napas kehidupan sehari-sehari warga Pekalongan. Ia menghidupi dan dihidupi warga Pekalongan. <br />
<br />
Meskipun demikian, sama dengan usaha kecil dan menengah lainnya di Indonesia, usaha batik pekalongan kini tengah menghadapi masa transisi. Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan munculnya negara pesaing baru, seperti Vietnam, menantang industri batik pekalongan untuk segera mentransformasikan dirinya ke arah yang lebih modern. <br />
<br />
Gagal melewati masa transisi ini, batik pekalongan mungkin hanya akan dikenang generasi mendatang lewat buku sejarah. <br />
<br />
Ketika itu, pola kerja tukang batik masih sangat dipengaruhi siklus pertanian. Saat berlangsung masa tanam atau masa panen padi, mereka sepenuhnya bekerja di sawah. Namun, di antara masa tanam dan masa panen, mereka bekerja sepenuhnya sebagai tukang batik. <br />
<br />
ZAMAN telah berubah. Pekerja batik di Pekalongan kini tidak lagi didominasi petani. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan muda setempat yang ingin mencari nafkah. Hidup mereka mungkin sepenuhnya bergantung pada pekerjaan membatik. <br />
<br />
Apa yang dihadapi industri batik pekalongan saat ini mungkin adalah sama dengan persoalan yang dihadapi industri lainnya di Indonesia, terutama yang berbasis pada pengusaha kecil dan menengah. <br />
<br />
Persoalan itu, antara lain, berupa menurunnya daya saing yang ditunjukkan dengan harga jual produk yang lebih tinggi dibanding harga jual produk sejenis yang dihasilkan negara lain. Padahal, kualitas produk yang dihasikan negara pesaing lebih baik dibanding produk pengusaha Indonesia. <br />
<br />
Penyebab persoalan ini bermacam-macam, mulai dari rendahnya produktivitas dan keterampilan pekerja, kurangnya inisiatif pengusaha untuk melakukan inovasi produk, hingga usangnya peralatan mesin pendukung proses produksi.</span>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-39580879945233800212011-06-02T10:57:00.001-07:002011-06-02T10:57:35.609-07:00Sejarah Batik di Indonesia<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. <br />
<br />
Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. <br />
<br />
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. <br />
<br />
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. <br />
<br />
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur. <br />
<br />
Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. <br />
<br />
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.</span>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-18155985582652568252011-06-02T10:54:00.001-07:002011-06-02T10:54:49.369-07:00Pengertian Keuangan Negara dalam Tindak Pidana KorupsiSalah satu unsur yang mendasar dalam tindak pidana korupsi adalah adanya kerugian keuangan negara. Sebelum menentukan adanya kerugian keuangan negara, maka perlu ada kejelasan definisi secara yuridis pengertian keuangan negara.Berbagai peraturan perundang-undangan yang ada saat ini belum ada kesamaan tentang pengertian keuangan negara. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mendefinisikan keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.<br />
Di Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN Pasal 1 ayat (1) menyatakan penyertaan negara merupakan kekayaan negara yang dipisahkan. Pemahaman terhadap Pasal ini adalah pada saat kekayaan negara telah dipisahkan, maka kekayaan tersebut bukan lagi masuk di ranah hukum publik tetapi masuk di ranah hukum privat.<br />
Undang-undang tentang Keuangan Negara memposisikan BUMN Persero masuk dalam tataran hukum publik. Pada sisi lain, Pasal 11 Undang-Undang BUMN menyebutkan pengelolaan BUMN Persero dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya. Berarti, Undang-Undang PT sesuai dengan asas lex specialis derograt lex generalis yang berlaku bagi BUMN Persero. Dengan demikian, jika terjadi kerugian di suatu BUMN Persero maka kerugian tersebut bukan merupakan kerugian keuangan negara melainkan kerugian perusahaan atau lazim juga disebut resiko bisnis sebagai badan hukum privat.<br />
Dalam hal terjadi kerugian pada BUMN Persero, para penegak hukum dan aparat negara, berpegang pada Pasal 2 huruf g Undang-Undang Keuangan Negara yang menyatakan kekayaan Negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah dan penjelasan umum Undang-Undang Tipikor yang menyatakan bahwa “Penyertaan Negara yang dipisahkan merupakan kekayaan negaraâ€, sifatnya tetap berada di wilayah hukum publik.<br />
Paparan di atas menunjukkan tidak adanya keseragaman mengenai pengertian keuangan negara antara Undang-Undang tentang BUMN, Undang-Undang tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Tipikor. Perbedaan pemaknaan aturan perundang-undangan tersebut menimbulkan kesulitan dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.<br />
Dari uraian di atas, maka yang menjadi persoalan adalah:<br />
1. Apakah batasan atau definisi keuangan negara dikaitkan dengan unsur “kerugian negara†dalam tindak pidana korupsi?<br />
2. Mengingat pengelolaan BUMN Persero didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, jika terjadi kerugian keuangan negara terhadap BUMN, Undang-undang yang manakah yang akan dipergunakan untuk menilai terjadinya kerugian keuangan Negara?<br />
3. Bagaimana upaya sinkronisasi aturan perundang-undangan dan implementasiannya?bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-68552216962303527292011-06-02T10:53:00.000-07:002011-06-02T10:53:53.834-07:00pengertian keuangana. Pengertian Keuangan <br />
Keuangan adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik kita berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut <br />
b. Pendekatan dalam perumusan pengertian Keuangan Pendekatan yang dipakai dalam merumuskan keuangan adalah dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan.<br />
c. Pengertian Keuangan dari sesi :<br />
1) Objek : semua hak, kewajiban, negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.<br />
2) Subjek : seluruh objek keuangan diatas yang dimiliki dan/atau dikuasai Pemerintah Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan <br />
3) Proses : seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek tersebut diatas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban<br />
4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka.bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-46816916110327130562011-04-24T01:32:00.000-07:002011-04-24T01:32:47.817-07:00Sejarah Komputer<div class="post-body entry-content" id="post-body-5914146888705307443"> <span style="font-style: italic; font-weight: bold;"> A. Komputer Sebelum Tahun 1940</span><br />
<br />
Sejarah perkembangan komputer bermula dengan berkembangnya ilmu matematika. Dimulai dengan penggunaan jari-jemari manusia, kemudian tercipta alat Abakus yang dapat melakukan operasi hitung sederhana.<br />
Kemudian pada tahun 1617, John Napier telah mengemukakan sifir logaritma dan alat ini dipanggil tulang Napier yang dapat melakukan berbagai macam perhitungan angka-angka.<br />
Kemudian Blaise Pascal pula menciptakan mesin hitung mekanikal pertama pada tahun 1642 yang beroperasi dengan cara menggerakkan gear pada roda dan kemudian telah dikembangkan oleh William Leibnitz.<br />
Pada tahun 1816 pula Charles Babbage telah membina the difference engine yang telah dapat menyelesaikan masalah perhitungan sifir matematik seperti logaritma secara mekanikal dengan tepat sampai dengan dua puluh digit.<br />
Mesin ini juga telah menggunakan semacam "card" sebagai input, untuk menyimpan "file-file" data melakukan perhitungan secara otomatis dan seterusnya mengeluarkan output dalam bentuk cetakan pada kertas. Kemudian beliau telah memberikan perhatian kepada the analytical engine pula.<br />
"card" tersebut pertama kali telah digunakan sebagai alat input dalam industri tekstil pada mesin tenun otomatis ciptaan Joseph Jecquard pada tahun 1801.<br />
Herman Hoolerith telah mempopularkan penggunaan "card" sebagai alat input data yang telah banyak digunakan penduduk Amerika pada tahun 1887.<br />
Howard Aiken memperkenalkan penggunaan mesin elektromekanika yang disebut "Mark 1" pada tahun 1937;elektronik dan mekanikal. Mesin ini dapat menyelesaikan masalah fungsi-fungsi trigonometri di samping perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan mesin-mesin sebelum ini. <span style="font-style: italic; font-weight: bold;"><br />
<br />
B. Komputer Generasi Pertama 1940 – 1959</span><br />
<br />
ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator)<br />
Komputer ENIAC ini diciptakan oleh Dr John Mauchly dan Presper Eckert pada tahun 1946<br />
<br />
EDVAC (Electronic Discrete Variable Automatic Computer)<br />
Penggunaan tiub tiub vakum juga telah dikurangi di dalam EDVAC, di mana proses perhitungan telah menjadi lebih cepat dibandingkan ENIAC<br />
<br />
EDSAC (Electronic Delay Storage Automatic Calculator)<br />
EDSAC telah memperkenalkan penggunaan raksa (merkuri) dalam tube untuk menyimpan memori.<br />
<br />
UNIVAC I (Universal Automatic Calculator)<br />
Pada tahun 1951 Dr Mauchly dan Eckert menciptakan UNIVAC I , komputer pertama yang digunakan untuk memproses data perniagaan.<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;"><br />
C. Komputer Generasi Ke Dua ( 1959-1964 )</span><br />
<br />
Komputer-komputer generasi kedua telah menggunakan transistor dan diode untuk menggantikan saluran-saluran vakum dan menjadikan ukuran komputer lebih kecil dan murah. Cara baru menyimpan memori juga diperkenalkan melalui teknologi magnetik. Keupayaan pemprosesan dan ukuran memori utama komputer juga bertambah dan manjadikan ia lebih efisien.<br />
Kemunculan FORTRAN dan COBOL menandakan permulaan bahasa tingkat tinggi untuk menggantikan bahasa pengantar dalam mesin yang lebih sukar.<br />
Minikomputer juga telah diperkenalkan yaitu yang kedua terbesar di dalam generasi komputer. Versinya yang pertama ialah DEC PDP 8 yang diciptakan pada tahun 1964 yang berguna untuk memproses data-data.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">D. Komputer Generasi Ke Tiga (1964-awal 80-an)</span><br />
<br />
Chip mulai menggantikan transistor sebagai bahan logis komputer dengan terhasilnya litar terkamir atau lebih dikenal dengan sebutan chip.<br />
Jenis komputer terkecil mikrokomputer telah muncul dan paling cepat menjadi popular seperti Apple II, IBM PC dan Sinclair.<br />
Banyak bahasa pemrograman telah muncul seperti BASIC, Pascal dan PL/1. Kebanyakan mikrokomputer didasari dengan tafsiran bahasa secara mendalam, chip ROM untuk menggunakan bahasa BASIC.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">E. Komputer Generasi Ke Empat (awal 80-an-??)</span><br />
<br />
Chip masih digunakan untuk memproses dan menyimpan memori. Ia lebih canggih, dilengkapi hingga ratusan ribu komponen transistor yang disebut pengamiran skala amat besar (very large scale intergartion, VLSI). Pemprosesan dapat dilakukan dengan lebih tepat,sampai jutaan bit per detik. Memori utama komputer menjadi lebih besar sehingga menyebabkan memori sekunder kurang penting. Teknologi chip yang maju ini telah mewujudkan satu lagi kelas komputer yang disebut Supercomputer.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">F. Komputer Generasi Ke Lima (masa depan)</span><br />
<br />
Generasi kelima dalam sejarah evolusi komputer merupakan komputer impian masa depan. Ia diperkirakan mempunyai lebih banyak unit pemprosesan yang berfungsi bersamaan untuk menyelesaikan lebih daripada satu tugas dalam satu masa.<br />
Komputer ini juga mempunyai ingatan yang amat besar sehingga memungkinkan penyelesaian lebih dari satu tugas dalam waktu bersamaan. Unit pemprosesan pusat juga dapat berfungsi sebagai otak manusia. Komputer ini juga mempunyai kepandaian tersendiri, merespon keadaan sekeliling melalui penglihatan yang bijak dalam mengambil sesuatu keputusan bebas dari pemikiran manusia yang disebut sebagai artificial intelligence<br />
</div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"><br />
</span><span class="post-icons"><span class="item-control blog-admin pid-1956580909"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8169712980927073314&postID=5914146888705307443" title="Edit Entri"> </a> </span> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div><a href="" name="4842092067852966000"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://ariefpiksimifk32.blogspot.com/2009/01/hard-disk.html">hard disk</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><span id="more-359"></span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<h3><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><em>Sejarah Perkembangan Harddisk </em></span></h3><span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Harddisk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut. </span><span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span><br />
<h1><span><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span></h1><h1><span><span style="font-family: Trebuchet MS; font-size: 85%;">Evolusi Teknologi Hardisk Menurut IBM</span></span></h1><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Dari gambar tersebut dapat dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006 mendatang, perkembangan teknologi penyimpanan data berkembang cepat. Mulai dari ukuran mikro untuk penggunaan laptop sampai ukuran normal untuk penggunaan PC Desktop. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<h3><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><em>Trend Perkembangan HardDisk </em></span></h3><span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut : </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<div class="MsoHeading8" style="margin: 0pt;"><span><strong><span style="font-family: Trebuchet MS; font-size: 85%;">a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan </span></strong></span></div><span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in<sup><span>2 </span></sup>tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in<sup><span>2</span></sup>. Tetapi menurut <u>www.bizspaceinfotech.com </u>akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Harddisk pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<h4><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">b. Struktur head baca/tulis </span></h4><span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.</span><br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span><br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Gambar 2 Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis </span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head harddiskpun juga mengalami evolusi. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Metal-In-Gap (MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">(Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in<sup><span>2 </span></sup>sampai dengan 15 Gbits/in<sup><span>2</span></sup>. </span><br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR). </span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0pt;"><br />
</div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span> <span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><strong>Kecepatan Putar Disk </strong></span><br />
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI. </span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span> <span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berberda : </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoHeading8" style="margin: 0pt;"><span><strong><span style="font-family: Trebuchet MS; font-size: 85%;">3. Kapasitas </span></strong></span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><strong> </strong></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa. </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><img alt="hd4.jpg" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/UserId/My%20Documents/Mengenal%20Teknologi%20HARD%20DISK%20%AB%20myDeden.Kom_files/hd4.jpg" /> </span><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Gambar 3 Sistem kontrol head </span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Trebuchet MS;">Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya. </span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<h3><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><em>Teknologi Harddisk masadepan </em></span></h3><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Harddisk dimasa mendatang salah satunya dititik beratkan pada kecepatan akses dan kapasitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mereduksi komponen mekanis dari fisik harddisknya. Komponen mekanis yang tidak mampu bekerja pada frekuensi tinggi digeser dengan komponen yang bersifat elektris yang mampu bekerja dalam orde MHz bahkan GHz. </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Dapat dilihat saat ini sudah dirilis berbagai macam media penyimpan elektronis dalam bentuk kecil. Misalnya USB Drive dan MultiMedia Card. Bila nantinya teknologi ini diterapkan dan dapat harganya terjangkau, kemampuan komputer dari sisi kecepatan akses baca/tulis media penyimpan akan meningkat pesat. Otomatis kemampuan PC Server untuk melayani request dari client akan meningkat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><strong>Berikut Ini Beberapa Rangkuman Referensi Singkat Mengenai Hard Disk ;</strong></span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></strong></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">INTERFACE HARD DISK</span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">IDE (Integrated Drive Electronics)</span></strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> ; </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">standar lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan teknologi ini teta p ada.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Jumlah IDE ada 4 buah tiap MB</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Koneksi dengan kabel pipih 80 pin</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">interface yang bottleneck dan menghambat panas.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">SCSI (Small Computer Standard Interface)</span></strong></div><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></strong><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Kecapatan 160 mb/detik </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Jenis SCSI (SCASI I, Wide SCSI, Ultra wide)</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Menggunakan card tersendiri</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">MB teknologi baru sudah menyertakan card SCSInya</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> .</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">SCSI biasanya digunakan untuk system server, yang menuntut kinerja tinggi </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Sistem SCSI dikenal dengan teknologi RAID,sistem penyusunan, penulisan, keamanan </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">dengan beberapa HD.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">RAID (Redudancy Array of Independent Disk), merupakan sekumpulan diskdrive yang </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">dianggap oleh OS sebagai drive tunggal.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Recovery dan security menjadi prioritas.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"> </div><div class="MsoHeading8" style="margin: 0pt;"><span></span></div><div class="MsoHeading8" style="margin: 0pt;"><span><strong>Pemasangan Harddisk</strong></span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Kabel IDE terdapat strip warna merah Power supply ditancapkan bersebelahan atau </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">sejajar dengan warna merah pada kabel IDE</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Jika salah komputer tidak akan booting</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Lakukan deteksi HD lewat BIOS</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoHeading8" style="margin: 0pt;"><span><strong>Proses Baca Hardisk</strong></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span></div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Kemudian, drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Saat komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">magnetik pada platter. Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Membaca data memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">untuk berputar di atasnya. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika perlu, ia </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span><strong>Sectors dan Tracks</strong></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Tracks adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">luar sampai ke dalam.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Sedangkan sector adalah bagian dari tracks.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Sectors memiliki jumlah bytes yang sudah diatur.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Ada ribuan sector dalam HD</span><br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><strong><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">1 sectors normalnya menyimpan 512 byte informasi</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span></strong><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span><strong>Bahan Pembuat Hardisk</strong></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Saat ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin film.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><span><strong>Mekanisme Kerja Hard Disk</strong></span><br />
<span></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Proses baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetik</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Head hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan magnet.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan teknik perekaman medan magnet.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">Cara kerja teknik magnet tersebut memanfaatkan <em>Iron oxide </em>(FeO) atau karat dari besi, <em>Ferric oxide </em>(Fe2O3) atau oxida lain dari besi.</span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"></span><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 10pt;">2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat <em>ferromagnetic </em>, yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.</span>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-28585520425963061102011-04-24T01:25:00.000-07:002011-04-24T01:25:37.835-07:00Sistem Operasi<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Dalam </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer" title="Ilmu komputer"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">Ilmu komputer</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">, <b>Sistem operasi</b> atau dalam </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">bahasa Inggris</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">: <i>operating system</i> atau <i>OS</i> adalah </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_sistem" title="Perangkat lunak sistem"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">perangkat lunak sistem</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_keras" title="Perangkat keras"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">perangkat keras</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Browser_web" title="Browser web"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">browser web</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Memori" title="Memori"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">memori</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer" title="Komputer"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">komputer</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "</span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kernel_%28Ilmu_komputer%29" title="Kernel (Ilmu komputer)"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">kernel</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">" suatu Sistem Operasi.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstall. Dalam </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer" title="Ilmu komputer"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">Ilmu komputer</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">, <b>Sistem operasi</b> atau dalam </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">bahasa Inggris</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">: <i>operating system</i> atau <i>OS</i> adalah </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_sistem" title="Perangkat lunak sistem"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">perangkat lunak sistem</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_keras" title="Perangkat keras"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">perangkat keras</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Browser_web" title="Browser web"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">browser web</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Memori" title="Memori"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">memori</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer" title="Komputer"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">komputer</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "</span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kernel_%28Ilmu_komputer%29" title="Kernel (Ilmu komputer)"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">kernel</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">" suatu Sistem Operasi</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah <i>penghubung</i> antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsia tersebut dari awal.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:</span><br />
<ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">Mekanisme </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Booting" title="Booting"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; text-decoration: none;">Boot</span></a><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kernel_%28Ilmu_komputer%29" title="Kernel (Ilmu komputer)"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; text-decoration: none;">Kernel</span></a><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">Command Interpreter</span></i><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";"> atau <i>shell</i>, yang bertugas membaca input dari pengguna</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";">Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.</span></li>
</ol><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu (misalnya DOS), tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti ini disebut sebagai <i>Multi-tasking Operating System</i> (misalnya keluarga sistem operasi UNIX). Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai <i>Desktop OS</i>, sedangkan tipe kedua adalah <i>Real-Time OS</i></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Sebagai contoh, yang dimaksud sistem operasi itu antara lain adalah </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Windows" title="Windows"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">Windows</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">, </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Linux" title="Linux"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">Linux</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">, Free BSD, Solaris, </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Palm&action=edit&redlink=1" title="Palm (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">palm</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">, symbian, dan sebagainya.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">Seiring dengan berkembangnya Sistem Operasi, semakin banyak lagi layanan yang menjadi layanan inti umum. Kini, sebuah OS mungkin perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perusak&action=edit&redlink=1" title="Perusak (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">perusak</span></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Program saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan Antarmuka Pemrograman Aplikasi, </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/API" title="API"><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">Application Programming Interface</span></i></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> atau disingkat dengan </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/API" title="API"><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt; text-decoration: none;">API</span></i></a></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;">. Dengan API inilah program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi. Sebagaimana manusia berkomunikasi dengan komputer melalui Antarmuka User, program juga berkomunikasi dengan program lainnya melalui API.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br />
Walaupun demikian API sebuah komputer tidaklah berpengaruh sepenuhnya pada program-program yang dijalankan diatas platform operasi tersebut. Contohnya bila program yang dibuat untuk windows 3.1 bila dijalankan pada windows 95 dan generasi setelahnya akan terlihat perbedaan yang mencolok antara window program tersebut dengan program yang lain.</span><br />
<span> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="23" width="171"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><img height="227" src="file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg" width="306" /></td> </tr>
</tbody></table></span><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><br />
<a href="" name="1105418159549305514"></a><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><br />
<h2><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span></span></h2>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-7907836687125054932011-04-24T01:03:00.000-07:002011-04-24T01:03:50.249-07:00Bahasa assambly<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif";">Bahasa assembly adalah bahasa simbol dari bahasa mesin.</span></i> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 30pt; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif";">Setiap kode bahasa mesin memiliki simbol sendiri dalam bahasa assembly. Misalnya ADD untuk penjumlahan, MUL untuk perkalian, SUB untuk pengurangan, dan lain-lain.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 30pt; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif";">Sekumpulan kode-kode bahasa assembly dapat membentuk makroinstruksi.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 30pt; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif";">Bahasa assembly juga memiliki program pen-debug-nya, tidak seperti bahasa mesin. Misalnya: Turbo Assembler dan debug pada DOS. Assembler akan mencocokkan token simbol dari awal s/d akhir, kemudian dikodekan menjadi bahasa mesin.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 30pt; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 30pt; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial Black","sans-serif";">Kelebihan: Eksekusi cepat, masih bisa dipelajari daripada bahasa mesin, file hasil sangat kecil<br />
Kekurangan: Tetap sulit dipelajari, program sangat panjang</span></div>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-82907960332735542972011-04-23T10:30:00.000-07:002011-04-23T10:30:17.545-07:00Sebuah Puisi<em>hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,<br />
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu<br />
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,<br />
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah</em><br />
<em>cinta,,,<br />
mengapa semua harus terjadi???<br />
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu<br />
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,</em><br />
<em>cinta..<br />
aku hanya mampu memeluk rasa<br />
memeluk mimpi senja yng kelabu<br />
meniti harapan fajar kelana,,</em><br />
<em>cinta..<br />
kau buat aku tak yakin untuk melangkah<br />
kau beri aku segenggam luka<br />
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,<br />
selamat jalan cinta,,<br />
selamat berbahagia di atas luka ku,,<br />
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai….</em>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-36082688879121946922011-04-23T10:28:00.000-07:002011-04-23T10:28:31.219-07:00desain perancangan sistem informasi perbankan<h3 class="post-title entry-title"> Desain Perancangan Sistem Informasi Perbankan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero ),Tbk </h3><div class="post-header"> </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Use Case</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Gambar dibawah ini menjelaskan bagaimana sebuah client atau nasabah suatu bank melakukan pengambilan Uang di ATM yang selanjutnya ATM mengirimkan data yang telah client masukkan tadi ke dalam Banking System yang selanjutnya banking system akan memberikan sejumlah Uang yang client minta td melalui mesin ATM</span> <b><br />
</b></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh61JVR7RkaDbHw-EmuJ_zddetqf6rmSYi-N0Ig7mnXfbhbglzSUzJiP7TF8N38vuMa-ZubDzIhlpSAYxeHO8Zuqh8JSYB_xpBx8LxPRmWoWtd7a7D-HwbGvGcPrPKh_DEoe4sHGqRb4Bk/s1600/a.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh61JVR7RkaDbHw-EmuJ_zddetqf6rmSYi-N0Ig7mnXfbhbglzSUzJiP7TF8N38vuMa-ZubDzIhlpSAYxeHO8Zuqh8JSYB_xpBx8LxPRmWoWtd7a7D-HwbGvGcPrPKh_DEoe4sHGqRb4Bk/s400/a.JPG" width="400" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Class Diagram</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDXWL9noLeiekMg29smpwMitMdo8z_IRHoXuclKSFfforu7gGYBok1Z0p5G6vr6g0uOKPbNMxFoqdhvP4CuYHiMYDCZ3T72VTXlzkZLTXuC3Q0YXpqpgKG64WBP6vGEeYBRofV06ZVB8/s1600/c.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDXWL9noLeiekMg29smpwMitMdo8z_IRHoXuclKSFfforu7gGYBok1Z0p5G6vr6g0uOKPbNMxFoqdhvP4CuYHiMYDCZ3T72VTXlzkZLTXuC3Q0YXpqpgKG64WBP6vGEeYBRofV06ZVB8/s400/c.JPG" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></b></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Sequence Diagram</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Diagram ini adalah diagram lanjutan dari dari gambar diagram sebelumnya yang menerangkan bagaimana uang beredar mulai dari Customer lalu menuju ke ATM dan seterusnya melalui proses yang sangat panjang, oleh sebab itu di buatlah diagram ini agar dapat memperoleh gambaran mengenai bagaimana uang beredar dan kemana uang tersebut beredar, serta aga agar supaya </span><span lang="EN" style="font-family: Arial;">dapat memberikan informasi yang lebih cepat, akurat dan relevan ? ”. bagi para nasabah.</span><span style="font-family: Arial;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiErHFGumIg5aTHz2s3tFCXlhgOcXNaj1FHBZ1-yC5m_OhFillsRr2A7Vvj-iq_KsLVx8yU_bwMD5D-2_8lqCWMVU3U7ep0en9EzVW73glykRxJ7pvOXMymJwfmf-RWHjxH3YHI90xPH1o/s1600/b.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiErHFGumIg5aTHz2s3tFCXlhgOcXNaj1FHBZ1-yC5m_OhFillsRr2A7Vvj-iq_KsLVx8yU_bwMD5D-2_8lqCWMVU3U7ep0en9EzVW73glykRxJ7pvOXMymJwfmf-RWHjxH3YHI90xPH1o/s400/b.JPG" width="400" /></a></div>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-2817663964344661972011-04-07T21:13:00.000-07:002011-04-07T21:13:54.022-07:00tugas sofskillPengertian dari giro :<br />
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.<br />
<br />
<br />
Pengertian dari tabungan :<br />
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan yang dimiliki oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang sekarang dijual oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi sebagai cerminan dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.<br />
<br />
Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, dalam hal ini pemilik tabungan dan dikelompokkan kedalam hutang jangka pendek dalam neraca. Tidak adanya batasan jangka waktu tabungan dan penarikan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu menyebabkan tabungan harus digolongkan ke dalam hutang jangka pendek.<br />
Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda. Perhitungan suku bunga, pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan penarikannya juga berbeda bagi setiap bank. Produk tabungan ini dapat dijadikan alat promosi bagi yang menawarkannya. Promosi dapat disalurkan dalam bentuk suku bunga, hadiah yang menarik, kemudahan fasilitas dan lain sebagainya.<br />
<br />
<br />
pengertian dari deposito :<br />
<b>Deposito</b> atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk bank sejenis jasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan">simpanan </a>yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Penjamin_Simpanan">Lembaga Penjamin Simpanan</a> (LPS) dengan persyaratan tertentu.<br />
Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti.<br />
Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya.<br />
Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.<br />
<br />
<br />
pengertian dari sertipikat deposito :<br />
<b>Sertifikat deposito</b> adalah produk bank yang mirip dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deposito">deposito</a>, namun berbeda prinsipnya. Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor. Sebagai pertukaran peminjaman uang institusi untuk masa waktu yang ditentukan, investor mendapatkan hasil berupa suku bunga yang cukup tinggi.<br />
<br />
<br />
<br />
pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:<br />
1. Ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman.<br />
2. Ada persetujuan terlebih dahulu dan Bank Indonesia; dalam hubungan ini pada saat bank mengajukan<br />
permohonan, bank harus menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman subordinasi tersebut.<br />
3. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh.<br />
4. Minimun berjangka waktu 5 tahun.<br />
5. Apabila pelunasan. sebelum jatuh tempo harus ada persetujuan dari Bank Indonesia, dengan pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat.<br />
<br />
<br />
<br />
pengertian ruang lingkup dan mekanismenya : <br />
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.<br />
Sebagai Contoh Ruang lingkup Pada populasi dan sampel Dapat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian, Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-37077028044422375822011-03-10T21:49:00.000-08:002011-03-10T21:49:03.871-08:00komponen laporan bank<h2 class="post-title"><a href="http://jagatrian.wordpress.com/2011/03/05/jasa-jasa-bank/" title="Taut Tetap ke Jasa- Jasa Bank">Jasa- Jasa Bank</a></h2><div class="post-content"> Jasa – jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut<br />
<ul><li>Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah</li>
<li>Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah</li>
<li>Jasa pengiriman uang ( transfer )</li>
<li>Jasa penagihan ( <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inkaso">inkaso</a> )</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kliring">Kliring</a></li>
<li>Penjualan mata uang asing</li>
<li>Penyimpanan dokumen</li>
<li>Jasa cek wisata</li>
<li>Kartu kredit</li>
<li>Jasa – jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emisi&action=edit&redlink=1" title="Emisi (halaman belum tersedia)">emisi</a> dan pedagang efek.</li>
<li>Jasa <em>Letter of Credit</em> ( L/C)</li>
<li>Bank garansi dan referensi bank</li>
<li>Jasa bank lainnya.</li>
</ul><br />
jasa bank sangat penting dalam pembangunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi">ekonomi</a> suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara">negara</a>Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuanPertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah<sup>]</sup> Untuk ini, bank menyediakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uang_tunai" title="Uang tunai">uang tunai</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan">tabungan</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_kredit">kartu kredit</a><sup>]</sup> Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi">ekonomi</a>Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barter">barter</a> yang memakan waktu<sup>]</sup><br />
Kedua, dengan menerima tabungan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasabah">nasabah</a> dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif<sup>]</sup>Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.<br />
Tiga kelompok utama Institusi keuangan – bank komersial, lembaga tabungan, dan <em>credit unions</em> – yang juga disebut lembaga penyimpanan karena sebagian besar dananya berasal dari simpanan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasabah">nasabah</a>. Bank-bank komersial adalah kelompok terbesar lembaga penyimpanan bila diukur dengan besarnya aset.Mereka melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga tabungan dan <em>credit unions</em>, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman ( Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang jauh lebih bervariasi).<br />
Perbandingan konsentrasi aset ukuran bank, menunjukkan bahwa konsolidasi perbankan tampaknya telah mengurangi pangsa aset bank paling kecil ( aset di bawah $ 1 miliar).<sup>[<em>r</em></sup> Bank-bank ini – dengan aset dibawah $ 1 milliar – cenderung mengkhususkan diri pada ritel atau <em>consumer banking</em>, seperti memberikan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipotek&action=edit&redlink=1" title="Hipotek (halaman belum tersedia)">hipotek</a> perumahan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit">kredit</a> konsumen dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deposito">deposito</a> lokal. Sedangkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> bank yang relatif lebih besar (dengan aset lebih dari $ 1 miliar), terdiri dari dua kelas adalah <strong>bank regional</strong> atau <strong>super regional</strong>.Mereka terlibat dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grosir">grosir</a> yang lebih kompleks tentang kegiatan komersial<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan" title="Perbankan">perbankan</a>, meliputi kredit konsumen dan perumahan serta pinjaman komersial dan industri (<em>D & I Lending</em>), baik secara regional maupun nasional. Selain itu, bank – bank besar memiliki akses untuk membeli dana (<em>fund</em>) – seperti dana antar bank atau dana pemerintah ( <em>federal funds</em>)- untuk membiayai pinjaman dan kegiatan investasi mereka. Namun, beberapa bank yang sangat besar memiliki sebutan yang berbeda, yaitu <strong>Bank Sentral</strong>.Saat ini, lima organisasi perbankan membentuk kelompok Bank Sentral,yaitu: <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bank_New_York&action=edit&redlink=1" title="Bank New York (halaman belum tersedia)">Bank New York</a> , <em><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deutsche_Bank">Deutsche Bank</a></em>( melalui akuisisi bankir-bankir saling mempercayai), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Citigroup">Citigroup</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=JP_Morgan&action=edit&redlink=1" title="JP Morgan (halaman belum tersedia)">JP Morgan</a> , dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bank_HSBC&action=edit&redlink=1" title="Bank HSBC (halaman belum tersedia)">Bank HSBC</a> di Amerika Serikat. Namun, jumlahnya telah menurun akibat <em><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Megamergers&action=edit&redlink=1" title="Megamergers (halaman belum tersedia)">megamergers</a></em>.. Penting untuk diperhatikan bahwa, aset atau pinjaman tidak selalu menjadi indikator suatu bank adalah bank sentral. Tapi, gabungan dari lokasi dengan ketergantungan pada sumber <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nondeposit&action=edit&redlink=1" title="Nondeposit (halaman belum tersedia)">nondeposit</a> atau pinjaman dana.<br />
<strong>Jasa – Jasa Perbankan : </strong><br />
<strong>1. Inkasso</strong><br />
<strong>2. Transfer</strong><br />
<strong>3. Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)</strong><br />
<strong>4. Letter Of Credit (L/ C) / Ekspor Impor </strong><br />
<strong>5.Travellers Cheque</strong><br />
<br />
<strong>INKASO</strong><br />
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.<br />
<strong><em>Warkat-Warkat Yang Digunakan Dalam Incaso</em></strong><br />
1. Cek<br />
2. Bilyet Giro<br />
3. Wesel<br />
4. Kuitansi<br />
5. Surat Aksep<br />
6. Deviden<br />
7. Kupon<br />
<strong>1. Warkat Inkaso</strong><br />
<ol><li><strong><em>Warkat inkaso tanpa lampiran</em></strong> Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga.</li>
<li><strong><em>Warkat inkaso dengan lampiran</em></strong> Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen – dokumen penting.</li>
</ol><strong>2. Jenis Inkaso</strong><br />
<ol><li><strong><em>Inkaso Keluar,</em></strong> Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain di kota lain.</li>
<li><strong><em>Inkaso masuk,</em></strong> Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke tiga.</li>
</ol><br />
<strong>TRANSFER</strong><br />
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.<br />
<strong><em>- Transfer Keluar</em></strong><br />
Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas<br />
pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar<br />
<strong><em>- Transfer Masuk</em></strong><br />
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk<br />
membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary<br />
<br />
<strong>SAFE DEPOSIT BOX</strong><br />
Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir, terutama menyangkut keamanan barang-barang yang tidak ternilai harganya. Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat, tentunya harus memilih tempat yang terpercaya.<br />
<strong>Kegunaan Safe Deposit Box</strong><br />
<ol><li>Untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting seperti sertifikat-sertifikat, saham, obligasi, surat perjanjian, akte kelahiran, ijazah, dan lain-lain.</li>
<li>Untuk menyimpan benda-benda berharga seperti emas, berlian, mutiara, intan, dan lain-lain.</li>
</ol><strong>Barang-barang Yang Dilarang Disimpan Dalam Safe Deposit Box</strong><br />
1. Narkotik dan sejenisnya<br />
2. Bahan yang mudah meledak<br />
<strong>Keuntungan Safe Deposit Box</strong><br />
1. Bagi Bank<br />
<ul><li>Biaya sewa</li>
<li>Uang jaminan yang mengendap</li>
<li>Pelayanan nasabah</li>
</ul>2. Bagi Nasabah<br />
<ul><li>Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan</li>
<li>Keamanan barang terjamin</li>
</ul><br />
<strong>LETTER of CREDIT</strong><br />
<em>Letter of Credit </em>atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran.<br />
<strong>Jenis dan Manfaat Letter of Credit</strong><br />
Isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan, cara pembayaran dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:<br />
<strong><em>1. Ruang Lingkup Transaksi</em></strong><br />
<ul><li>LC Impor:adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli barang/jasa melewati batas – batas Negara.</li>
<li>LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara.</li>
</ul><strong><em>2. Saat Penyelesaian</em></strong><br />
<ul><li><em>Sight LC</em>:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba.</li>
<li><em>Usance LC</em>:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).</li>
</ul><strong><em>3. Pembatalan</em></strong><br />
<ul><li><em>Revocable LC</em>:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang berhak menerima pembayaran (<em>beneficiary</em>). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan final.</li>
<li><em>Irrevocable LC</em>:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa persetujuan <em>beneficiary</em>. Apabila suatu LC tidak secara eksplisit menyatakan ‘<em>revocable</em>’ atau ‘<em>irrevocable</em>’, maka LC tersebut dianggap sebagai <em>irrevocable LC</em>.</li>
</ul><strong><em>4. Pengalihan Hak</em></strong><br />
<ul><li><em>Transferable LC</em>:adalah LC yang diberikan hak kepada <em>beneficiary </em>untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan hak ini hanya dapat dilakukan satu kali.</li>
<li><em>Untransferable LC</em>:adalah LC yang tidak memberikan hak kepada <em>beneficiary </em>untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.</li>
</ul><strong><em>5. Pihak advising bank</em></strong><br />
<ul><li><em>General/Negotiating/Non-Restricted LC</em>:adalah LC yang tidak menyebutkan dengan bank yang akan menjadi <em>advising </em>bank.</li>
<li><em>Restricted/Straight LC</em>:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi <em>advising </em>bank.</li>
</ul><strong><em>6. Cara Pembayaran kepada Beneficiary</em></strong><br />
<ul><li><em>Standby LC</em>:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan menerbitkan <em>Sight LC </em>untuk kepentingan yang menerima jaminan yaitu <em>beneficiary</em>.</li>
<li><em>Red-Clause LC</em>:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar – benar percaya pada reputasi <em>beneficiary</em>.</li>
<li><em>Clean LC</em>:adalah LC yang pembayarannya kepada <em>beneficiary </em>dapat dilakukan hanya atas dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang.</li>
</ul>Manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas <strong><em>Letter of Credit </em></strong>kepada nasabahnya antara lain adalah:<br />
<ul><li>Penerimaan biaya administrasi berupa provisi/komisi yang merupakan <em>fee based income </em>bagi bank.</li>
<li>Pengendapan dana setoran yang merupakan dana murah bagi bank.</li>
<li>Pemberian pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada bank.</li>
</ul><br />
<strong>TRAVELLERS CHEQUE </strong><br />
Travellers cheque yaitu cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian.<br />
<strong>Keuntungan Travellers cheque :</strong><br />
1. Memberikan kemudahan berbelanja<br />
2. Mengurngi resiko kehilangan uang<br />
3. Memberikan rasa percaya diri<br />
<br />
<h2 class="post-title"><a href="http://jagatrian.wordpress.com/2011/03/05/laporan-komitmen-dan-kontigensi/" title="Taut Tetap ke Laporan Komitmen dan Kontigensi">Laporan Komitmen dan Kontigensi</a></h2><div class="post-content"> <strong>KOMITMEN BANK</strong><br />
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank baik dalam rupiah maupun valuta asing, Komitmen disajikan dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan.<br />
<strong>Tagihan komitmen antara lain :</strong><br />
fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik posisi pembelian valuta asing dll.<br />
<strong>Kewajiban komitmen antara lain :</strong><br />
fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik<br />
fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik<br />
posisi pembelian valuta asing dll.<br />
<strong>- Komitmen Tagihan</strong><br />
Komitmen tagihan adalah komitmen yang menjadi hak bank untuk menguasai/mendapatkan apa yang tertuang dalam kontrak/perjanjian.<br />
<strong>Kewajiban Komitmen </strong><br />
Fasilitas kredit yang diberikan kadang tidak langsung dicairkan setelah kredit disetujui dengan limit tertentu. Selama belum dicairkan, kewajiban nasabah harus dicatat bank dengan nilai yang tepat sebagai dasar pengelolaan dana dan likuiditasnya yang harus disediakan kepada nasabah jika dicairkan. Sebagai komitmen bank mencatat dalam rekening administratif tanpa nilai lawan.<br />
<br />
<strong>KONTINJENSI</strong><br />
PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontinjensi dalam suatu perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu peristiwa dimasa yang akan datang, dan dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian mengenai ada tidaknya kewajiban tersebut. Dalam perkembangan akuntansi, bidang yang paling awal berkembang adalah akuntansi keuangan. Seiring dengan perkembangan industri yang sangat pesat karena kebutuhan akan informasi, maka berkembanglah bidang-bidang lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Bidang akutansi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang sehingga memperkaya bidang akuntansi. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pihak internal perusahan (internal user), sedangkan akuntansi keuangan menghasilkan informasi untuk pihak eksternal perusahaan (external user).<br />
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontinjensi diharuskan dalam laporan keuangan.<br />
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan.<br />
<strong>PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN.</strong><br />
PSAK No. 31 mengatur masalah kontinjensi ini. Kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. Kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal laporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang disepakati dengan nasabah terpebuhi. Kontinjensi tersebut dapat bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam Rupiah maupun valuta asing.<br />
Transaksi kontinjensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba-rugi perusahaan. Peristiwa kontinjensi ini sebenarnya dapat saja diabaikan, maksudnya tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, apabila nilai transaksi kontinjensi ini tidak materil artinya tidak akan mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.arena nilai yang sangat materil ini, bank diwajibkan untuk melakukan pencatatan transaksi yang bersifat kontinjensi ini.<br />
PSAK No. 31 menyatakan bahwa sistimatika penyajian laporan komitmen dan kontinjen disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap perubahan posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya komitmen dan kontinjensi, baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban, masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan.<br />
Dengan demikian pengungkapan dalam laporan dilakukan dengan single entry melalui Rekening administratif yang merupakan pos diluar neraca (off balance-sheet).<br />
<br />
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi karena proses dari akuntansi manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi atau pengguna sistem informasi adalah manusia (bisa para manajer, investor, pemerintah, dan user lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut). Keberhasilan suatu sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya. Perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan.<br />
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang yang sangat luas.Untuk lebih memahami implikasi riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting research/BAR) terhadap pengembangan akuntansi manajemen (managerial accounting), kajian akan dimulai dari perkembangan akuntansi keperilakuan, akuntansi manajemen, riset akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen, seperti budgeting, balanced scorecard (BSC), just in time (JIT), total quality management, dan activity based costing system (ABC system).<br />
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya<br />
Ikhsan (2005) menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik yang bertujuan (1) untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan, (2) untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis, dan (3) untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan. Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang dilakukan Lord (1989). Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting research) dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam fokus penelitian, antara lain akuntansi dalan konteks organisasi (accounting in an organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi (early psychology thoughts), pemrosesan informasi manusia (human information proccesing), kontingensi teori (contingency teory), dan konferensi dan peristiwa (conferences and events).<br />
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989), yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987.<br />
Baik artikel yang ditulis oleh Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sundem (1989) merupakan invited paper dalam rangka penerbitan pertama jurnal Behavioral Research in Accounting. Hal itu berawal dari cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali fokus pada anggaran hingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing, pajak, dan akuntansi keuangan. Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik dengan riset akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi pusat perhatian dalam ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan hasil-hasil studi dalam seminar ini dibagi menjadi lima, yaitu akuntansi keuangan dan pasar modal; akuntansi manajemen dan keperilakuan; akuntansi sektor publik dan perpajakan; sistem informasi, auditing, dan etika; dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil penelitian di bidang akuntansi manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi keperilakuan karena kedua bidang ini sama-sama membahas tentang manusia.<br />
Akuntansi Manajemen<br />
Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.<br />
Artikel terbaru mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod (2000) yang membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan akuntansi manajemen pada abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa materi akuntansi manajemen dalam tiga periode setelah Perang Dunia Kedua berakhir meliputi periode akuntansi biaya (the cost-accounting period), periode akuntansi manajemen modern (the modern management accounting period), periode akuntansi manajemen postmodern (The post-modern management accounting period). Fokus terbaru dalam akuntansi manajemen seperti dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2005) adalah activity based perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency dan E-business.<br />
management, customer orientation, cross-functional<br />
Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari aspek keperilakuan.<br />
Riset Akuntansi Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting<br />
Budgeting merupakan bagian dari materi akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan berarti melihat ke depan, yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian adalah melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen & Mowen, 2005). Adapun tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi kinerja dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun berupa anggaran operasi (seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan, tenaga kerja, overhead, beban penjualan dan administrasi, persediaan akhir, serta harga pokok penjualan) dan anggaran keuangan [seperti anggaran arus kas, neraca, dan pengeluaran modal].anggaran digunakan untuk mengontrol kinerja pekerja, yang paling sederhana meliputi empat langkah berikut :<br />
1. Penetapan standar oleh manajemen<br />
2. Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol<br />
3. Kinerja operasi<br />
4. Pelaporan hasil dengan ganjaran positif.<br />
Implikasi Riset Akuntansi Keperilakuan, Terhadap Pengembangan Akuntansi Manajemen Melalui riset akuntansi keperilakuan, teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen dapat diuji secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru tersebut terhadap peningkatan kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan adanya hasil riset empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan akuntansi manajemen. Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru dikembangkan tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Isu – isu terbaru dalam akuntansi manajemen, seperti activity based management, customer orientation, cross-functional perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency dan E-business, ABC system, dan balanced scorecard ikut memperkaya hasil penelitian di bidang riset keperilakuan.<br />
Antara akuntansi manajemen dan riset akuntansi keperilakuan ada keterkaitan karena kesuksesan dalam menghasilkan informasi akuntansi manajemen sangat tergantung pada faktor manusia dalam berperilaku. Riset akuntansi keperilakuan pertama kali berkembang dari bidang akuntansi manajemen, yaitu bidang yang dibahas adalah budgeting. Akuntansi manajemen dapat dikatakan memberikan kontribusi yang besar dalam riset akuntansi keperilakuan. Bidang akuntansi manajemen sangat berkaitan dengan perilaku manajer dan seluruh staf organisasi. Tercapainya visi perusahaan sangatlah tergantung pada kerja sama antara berbagai pihak, baik dari pihak internal perusahaan maupun kerja sama yang baik dengan pihak ekstrnal perusahaan.<br />
<br />
<br />
<h2 class="post-title"><a href="http://jagatrian.wordpress.com/2011/03/05/laporan-kualitas-aktiva-produktif/" title="Taut Tetap ke Laporan Kualitas Aktiva Produktif">Laporan Kualitas Aktiva Produktif</a></h2><div class="post-content"> Pengertian Aktiva Produktif<br />
Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)<br />
Aktiva Produktif Pada Bank Syariah<br />
Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.<br />
Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.<br />
Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.<br />
Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.<br />
Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.<br />
Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jensi transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.<br />
Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt to equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan nasabah.<br />
.Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar pengukuran kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan pengembangan usaha yang senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah maka kualitas aktiva produktif perlu dijaga. Salah satu cara menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan menerapkan kebijakan alokasi dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun wilayah pemasaran. Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur, sekian persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.<br />
Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva produktif perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank tersebut<br />
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)<br />
. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad <em>mudaharabah </em>dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.<br />
. Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.<br />
. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.<br />
. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi <em>mudharabah </em>antar bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.<br />
. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan akad <em>murabahan, salam, istishna </em>dan atau <em>ijarah.</em><br />
<br />
. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam bentuk <em>surat utang konversi </em>(convertible bonds) dengan <em>opsi saham </em>(equity options) atau <em>jensi</em> transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.<br />
. Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (<em>off balance sheet</em>) berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi (<em>endorsemen</em>), <em>irrevocable letter of credit (L/C) </em>dan garansi lain berdasarkan prinsip syariah.<br />
. Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (<em>debt to equity swap</em>) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi (<em>convertible bonds</em>) dengan opsi saham (<em>equity options</em>) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan nasabah.<br />
<br />
. Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip <em>wadiah.</em><br />
Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar<br />
</div><div class="post-pages"> </div></div><div class="post-pages"> </div><div class="post-pages"> </div><h2 class="post-title">Laporan Rugi Laba</h2>Karena laporan rugi laba merupakan laporan akuntansi utama, maka laporan ini tidak asing lagi di setiap perusahaan. Banyak kesan bahwa menyusun laporan ini sulit, Pada hal sangat sederhana apalagi dikerjakan pada sistem akuntansi komputer, untuk menerbitkan laporan ini tinggal clik command button, komputer segera mengerjakannya. Gampangkan ?<br />
Sesungguhnya memang sederhana dan gampang sekali. Timbulnya kesan rumit adalah karena laporan ini melibatkan semua transaksi yang jumlahnya relative banyak, mulai dari awal periode akuntansi sampai periode akhir. Jumlah yang banyak itulah yang sulit, namun dengan bantuan komputer semua itu jadi mudah dan cepat.<br />
Untuk memahami laporan Rugi laba kita perhatikan konsep dasarnya yang sangat sederhana yaitu :<br />
Untung = Jual – Beli<br />
<br />
Sekarang kita kembangkan, Jual itu dalam suatu kegiatan usaha melibat unsur diskon, retur dll. Sedangkan unsur beli melibatkan unsur barang yang dijual sebagai biaya pokok. Disamping itu dalam melakukan usaha tersebut melibatkan kegiatan operasional yang menyebabkan timbul biaya operasional. Selain itu masih terdapat unsur lain yaitu unsur yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok perusahaan kita sebut saja pendapatan/biaya diluar usaha atau biaya lain lain dan terakhir terdapat hubungan dengan kewajiban kepada pemerintah yaitu berupa pajak.<br />
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka dapat kita temukan susunan seperti berikut:<br />
JUDUL DAN PERIODE ——> STANDAR AKUNTANSI<br />
1. PENDAPATAN/PENGHASILAN :<br />
<ul><li>……………………………………….. nnnnnnnn</li>
<li>……………………………………….. nnnnnnnn +</li>
</ul>JUMLAH PENGHASILAN NNNNNNN —-> JUAL<br />
2. HARGA POKOK PERSEDIAAN:<br />
<ul><li>……………………………………….. nnnnnnnn</li>
<li>……………………………………….. nnnnnnnn +</li>
</ul>JUMLAH HARGA POKOK PERSEDIAAN NNNNNNN - ———> BELI<br />
PENGHASILAN NNNNNNN ———-> UNTUNG<br />
3. BIAYA OPERASI:<br />
<ul><li>BIAYA PENJUALAN <ul><li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
<li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
</ul></li>
</ul>JUMLAH BIAYA PENJUALAN NNNNNNN<br />
<ul><li>BIAYA ADMINISTRASI & UMUM <ul><li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
<li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
</ul></li>
</ul>JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI NNNNNNN +<br />
4. JUMLAH BIAYA OPERASI NNNNNNNN -<br />
5. PENDAPATAN/BIAYA LAIN LAIN:<br />
<ul><li>PENDAPATAN LAIN LAIN <ul><li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
</ul></li>
<li>BIAYA LAIN-LAIN <ul><li>…………………………….. nnnnnnnn</li>
</ul></li>
<div>JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN LAIN NNNNNNN</div></ul>6. LABA SEBELUM PAJAK NNNNNNN<br />
7. PAJAK PENGHASILAN NNNNNNN<br />
LABA/RUGI BERSIH NNNNNNN<br />
(mohon ma’af masih perlu dirapikan)<br />
Selanjutnya berdasarkan kebutuhan, rugi laba perlu dibandingkan dengan rugi laba periode tertentu misal periode yang sama pada masa akuntansi tahun lalu atau dengan periode akhir tahun lalu, sehingga laporan laba rugi dapat menampikan perkembangan usaha.<br />
Dari cara menghitung terdapat dua bentuk laporan rugi laba yaitu metode periodical dan perpetual inventoy dimana metote periodical inventory sudah jarang digunakan karena dengan bantuan komputer menggunakan metode perpertual inventory, laporan rugi laba dapat divisual kapan saja diperlukan.<br />
Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya :<br />
<ul><li>Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugilaba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan</li>
<li>Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang “Penghasilan Penjualan “ sedangkan pada perusahaan jasa adalah “Penghasilan Jasa”</li>
<li>dll.</li>
</ul>Untuk melakukan hal tersebut, sulit hanya semata-mata karena melibatkan banyak data namun dengan bantuan aplikasi komputer laporan rugi laba dapat dihasilkan dalam hitungan detik, sehingga dapat dilihat kapan saja dibutuhkan.<br />
Menyusun Rekening Rugi Laba<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 397px;"><tbody>
<tr> <td colspan="4" valign="bottom" width="397"><strong>PENDAPATAN/PENGHASILAN</strong> : Yaitu pendapat/penghasilan dari usaha pokok perusahaan. Pada persusahaan dagang adalah penghasilan dari penjualan barang dagang yang selanjutnya disebut penjualan. Elemen lain yang mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan retur penjualan. Mungkin ada komisi yang langsu berkaitan dengan penjualan ditempatkan di bagian ini.</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="169">Penjualan</td> <td valign="bottom" width="100"> </td> <td valign="bottom" width="22"> </td> <td valign="bottom" width="106"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="169">PotonganPenjualan</td> <td valign="bottom" width="100">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="22"> </td> <td valign="bottom" width="106"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="169">Retur Penjualan</td> <td valign="bottom" width="100">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="22">+</td> <td valign="bottom" width="106"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="169"> </td> <td valign="bottom" width="100"> </td> <td valign="bottom" width="22"> </td> <td valign="bottom" width="106"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="169"><strong>PENJUALAN BERSIH</strong></td> <td valign="bottom" width="100"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="22"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="106"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
</tbody> </table>Perlu tidaknya rekening penjualan ke rekening yang lebih spesifik sepenuhnya adalah kebijakan pimpinan perusahaan. Saya pernah melakukanya atas permintaan manajemen perusahaan clien saya dimana setia item barang memiliki rekening sendiri. Total rekening Neraca dan Rugi laba menjadi 750 item. Informasi yang diperileh sangat terinci namun disisi lain menuntut user untuk bekerja lebih teliti dan punya tinggkat kesulitan ngat tinggi. Tip dari saya sebaiknya kalau memang ingin di detail cukup dengan membuat berdasarkan kelompok-kelompok barang saja.<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td colspan="4" valign="top" width="409"><strong>HARGA POKOK PERSEDIAAN </strong>: Adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang terkait secara langsung saja yang dikelompokan sebagai harga pokok persediaan. Elemen yang mempengaruhi nilai harga pokok peresediaan adalah potongan pembelian dan retur pembelian.</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Pembelian</td> <td valign="bottom" width="111">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="21"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Transport</td> <td valign="bottom" width="111">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="21"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Potongan Pembelian</td> <td valign="bottom" width="111">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="21"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Retur Pembelian</td> <td valign="bottom" width="111">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="21">+</td> <td valign="bottom" width="120"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>HARGA POKOK PERSEDIAAN</strong></td> <td valign="bottom" width="111"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="21"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>JUMLAH PENDAPATAN/PENGHASILAN</strong></td> <td valign="bottom" width="111"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="21"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="120"><strong>9,999,999,999.00</strong></td> </tr>
</tbody> </table><strong>BIAYA OPERASIONAL</strong> : Adalah semua biaya yang diperlukan dalam usaha pokok perusahaan, selain Harga pokok persediaan meliputi biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi. Umumnya biaya-2 tersebut sekelompokan sbb:<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td colspan="4" valign="top" width="409"><strong>BIAYA PENJUALAN</strong> : Adalah biaya yang digunakan, untuk menjual barang dagang termasuk di dalamnya biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan. <strong> </strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Gaji & Uang Transport Marketing</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Iklan</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Transport</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Penagihan ( Kolektor )</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16">+</td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL BIAYA PENJUALAN</strong></td> <td valign="bottom" width="108"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="16"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="128"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
</tbody> </table><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td colspan="4" valign="top" width="409"><strong>BIAYA UMUM & ADMINISTRASI</strong> : Adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus B16dengan hasil usaha. Namun besar anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing element biaya, menentukan efektifitas kinerja perusahaan sehingga masing-masing elemen biaya umum dan administrasi perlu dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas perusahaan. <strong> </strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Listrik</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Telepon</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Gas dan Air</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Alat Tulis & Kantor</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Legal & Perizinan</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Gaji Dan Tunjangan</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Pengembangan SDM</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Perjalanan Dinas</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Perawatan & Perbaikan</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Penyusutan Aktiva</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Umum Lainnya</td> <td valign="bottom" width="120">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16">+</td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL BIAYA UMUM & ADMINISTRASI</strong></td> <td valign="bottom" width="120"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="16"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="116"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="120"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="116"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL BIAYA OPERASIONAL</strong></td> <td valign="bottom" width="120"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="16"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="116"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>LABA USAHA</strong></td> <td valign="bottom" width="120"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="16"><strong> </strong></td> <td valign="bottom" width="116"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
</tbody> </table><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td colspan="4" valign="top" width="409"><strong>PENDAPATAN LAIN</strong> : Adalah pendapatan/penghsilan yang diperoleh dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan<strong> </strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Pendapatan Ongkos Angkut</td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128">99,999,999.00</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Pendapatan Ongkos Potong</td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128">99,999,999.00</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Pendapatan Bunga Jasa Giro</td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128">99,999,999.00</td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL PENDAPATAN LAIN</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>BIAYA LAIN-LAIN</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Lain – lain</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Biaya Bunga Bank</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Penghapusan Piutang</td> <td valign="bottom" width="108">99,999,999.00</td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157">Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap</td> <td valign="bottom" width="108"><strong>99,999,999.00</strong></td> <td valign="bottom" width="16">+</td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL BIAYA LAIN-LAIN</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>POS LUAR BIASA</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="157">Peghasilan/Biaya/kerugian dari peristiwa/ kejadian luar biasa (Yang jarang terjadi)</td> <td valign="bottom" width="108"><strong>99,999,999.00</strong></td> <td valign="bottom" width="16">+</td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"> </td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"> </td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>TOTAL POS LUAR BIASA</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"><strong>99,999,999.00</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="bottom" width="157"><strong>LABA SEBELUM PAJAK</strong></td> <td valign="bottom" width="108"> </td> <td valign="bottom" width="16"> </td> <td valign="bottom" width="128"><strong>99,999,999.00</strong></td></tr>
</tbody></table><div class="post-pages"> </div><br />
</div><div class="post-pages"> </div>bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2462868859217540220.post-62765187844348425142011-03-10T21:39:00.001-08:002011-03-10T21:39:50.108-08:00penjelasan dari gambaran umun keuangan bank<h3 class="post-title entry-title"> GAMBARAN UMUM SISTEM LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN </h3><div class="post-header"> </div>Sebagaimana diketahui, sistem Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: KEP-1500/LK/2005 tanggal 4 Mei 2005.<br />
Laporan Perusahaan Pembiayaan disusun menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman yang dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyusun data statistik Perusahaan Pembiayaan baik individual maupun gabungan dalam rangka:<br />
− Pembinaaan dan pengawasan Perusahaan Pembiayaan,<br />
− Pencatatan dan analisis moneter maupun stabilitas sistem keuangan,<br />
− Pemenuhan keperluan internal Perusahaan Pembiayaan.<br />
<br />
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan Pembiayaan wajib menyampaikan laporan secara benar dan sesuai dengan batas waktu yang tetapkan. Dalam sistem LBPP tersebut dianut asas-asas sistem pelaporan yang meliputi:<br />
a. Pemisahan antara neraca dan rekening administratif<br />
b. Pemisahan transaksi dengan bank dan Pemerintah Pusat<br />
c. Pemisahan Penduduk dan bukan penduduk<br />
Laporan keuangan bulanan dan laporan kegiatan usaha semesteran harus disajikan dalam mata uang rupiah. Harta, kewajiban, dan rekening-rekening administratif dalam valuta asing yang dimiliki Perusahaan Pembiayaan harus dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan. Kurs tengah adalah kurs jual ditambah kurs beli dibagi dua.<br />
Perusahaan Pembiayaan wajib membuat laporan keuangan bulanan dan laporan<br />
kegiatan usaha semesteran yang mencakup seluruh kegiatan kantor-kantornya di Indonesia sebagai berikut:<br />
a. Laporan Keuangan Bulanan, terdiri dari :<br />
a.1. Laporan Profil Perusahaan, yang dilengkapi dengan:<br />
a.1.1. Daftar Rincian Izin Usaha<br />
a.1.2. Daftar Rincian Pemegang Saham<br />
a.1.3. Daftar Rincian Pemegang Saham dan Pengurus Derajat Kedua<br />
a.1.4. Daftar Rincian Pengurus<br />
a.1.5. Daftar Rincian Kantor Cabang<br />
a.1.6. Daftar Rincian Tingkat Pendidikan Karyawan<br />
a.2. Laporan Keuangan, yang terdiri dari :<br />
a.2.1. Neraca Bulanan<br />
a.2.2. Perhitungan Laba/Rugi<br />
a.2.3. Rekening Administratif<br />
a.2.4. Laporan Arus Kas<br />
a.2.5. Daftar Rincian, yang terdiri dari:<br />
− Laporan Profil Jatuh Tempo Piutang Pembiayaan<br />
− Daftar Rincian Surat Berharga yang dimiliki<br />
− Daftar Rincian Piutang Pembiayaan<br />
− Daftar Rincian Penyertaan Modal<br />
− Daftar Pinjaman yang diterima<br />
− Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan<br />
b. Laporan Kegiatan Usaha Semesteran, terdiri dari:<br />
1. Laporan Kegiatan Sewa Guna Usaha<br />
2. Laporan Kegiatan Anjak Piutang<br />
3. Laporan Kegiatan Kartu Kredit<br />
4. Laporan Kegiatan Pembiayaan Konsumen<br />
Pengisian formulir laporan dilakukan dengan cara memasukkan data secara<br />
otomasi dalam bentuk alfa numerik dengan menggunakan program data entry. Cara<br />
pengisian formulir diatur lebih lanjut dalam buku Petunjuk Pengoperasian Otomasi<br />
Laporan Keuangan Bulanan dan Semesteran Perusahaan Pembiayaan.<br />
Laporan Keuangan Bulanan dan Laporan Kegiatan Usaha Semesteran disampaikan kepada Departemen Keuangan dengan tembusan kepada Bank Indonesia.<br />
Penyampaian Laporan Keuangan Bulanan dan Laporan Kegiatan Usaha Semesteran oleh Perusahaan Pembiayaan dilakukan secara on-line melalui jaringan ekstranet Bank Indonesia.<br />
Bagian Laporan Keuangan Bulanan yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Rekening Administratif disampaikan dalam bentuk hardcopy kepada Menteri Keuangan.<br />
Dalam hal terjadi gangguan teknis yang mengakibatkan Perusahaan Pembiayaan<br />
tidak dapat menyampaikan laporan secara on-line, maka laporan disampaikan secara<br />
off-line dengan menggunakan disket rekaman data laporan beserta<br />
alasan/penyebabnya yang disampaikan kepada Bank Indonesia, c.q. Direktorat<br />
Statistik Ekonomi dan Moneter, Bagian Statistik Moneter, dengan alamat Gedung B<br />
lantai 15, Jl. MH Thamrin No 2, Jakarta 10110. Bagi Perusahaan Pembiayaan yang<br />
berkantor pusat di luar Jabotabek laporan disampaikan ke Kantor Bank Indonesia<br />
setempat.<br />
<br />
<br />
Batas waktu penyampaian laporan dan koreksinya ditetapkan sebagai berikut:<br />
a. Laporan Keuangan Bulanan disampaikan selambat-lambatnya tanggal 10<br />
pada setiap bulan berikutnya.<br />
b. Laporan Kegiatan Usaha Semesteran disampaikan selambat-lambatnya 1<br />
(satu) bulan setelah periode semester yang bersangkutan berakhir.<br />
Batas waktu penyampaian bagian Laporan Keuangan Bulanan yang terdiri dari<br />
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Rekening Administratif secara hardcopy kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya tanggal 10 pada setiap bulan berikutnya. Bagi Perusahaan Pembiayaan yang berkantor pusat di luar Jabotabek, laporan dinyatakan telah diterima berdasarkan tanggal stempel pos.<br />
Apabila batas waktu terakhir penyampaian laporan jatuh pada hari Sabtu, hari Minggu, atau hari libur, baik libur khusus maupun libur umum, maka batas waktu terakhir penyampaian laporan tersebut adalah hari kerja berikutnya.<br />
Dalam hal Perusahaan Pembiayaan tidak menyampaikan laporan, terlambat menyampaikan laporan, menyampaikan laporan secara tidak lengkap, dan/atau menyampaikan laporan secara tidak benar dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan.<br />
Dalam rangka otomatisasi LBPP, Bank Indonesia mengembangkan sistem<br />
aplikasi yang secara umum meliputi:<br />
a. Sistem LBPP terdiri dari 4 (empat) aplikasi utama yaitu aplikasi Perusahaan Pembiayaan, aplikasi Web Server, aplikasi Kantor Bank Indonesia (KBI) dan aplikasi Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI);<br />
b. Sistem LBPP dikembangkan dengan menggunakan jaringan komunikasi Ekstranet Bank Indonesia.<br />
c. Aplikasi Perusahaan Pembiayaan digunakan untuk proses input data, impor data, ekspor data, gabung data, validasi dan pengiriman data LBPP secara on line atau off line oleh Perusahaan Pembiayaan. Dengan adanya proses validasi pada aplikasi, maka seluruh data LBPP yang dikirim oleh Perusahaan Pembiayaan melalui sistem LBPP telah bersih dan bebas dari kesalahan.<br />
<br />
d. Aplikasi Web Server dikembangkan di Bank Indonesia yang digunakan untuk pengelolaan sandi dan informasi pokok Perusahaan Pembiayaan, penerimaan data secara on line, pengiriman tanda bukti penerimaan data secara on line, absensi penerimaan laporan, pembuatan laporan output Perusahaan Pembiayaan, validasi data dan konversi laporan data Perusahaan Pembiayaan format sistem lama ke format sistem baru.<br />
e. Aplikasi KBI digunakan untuk penerimaan data dan pencetakan tanda bukti atas penerimaan data LBPP Perusahaan Pembiayaan di wilayah KBI secara off-line serta proses up-load data yang diterima ke server di KPBI.<br />
f. Aplikasi KPBI digunakan untuk penerimaan data dan pencetakan tanda bukti atas penerimaan data LBPP Perusahaan Pembiayaan di wilayah KPBI secara off-line serta proses up-load data yang diterima berupa teks file ke mainframe.<br />
Dari uraian mengenai gambaran umum pedoman sistem LBPP di atas, dapat diketahui bahwa LBPP sebagai suatu sistem informasi telah memenuhi unsur-unsur yang dikehendaki. Sejalan dengan itu, LBPP sebagai suatu sistem pelaporan perlu pula memenuhi prinsip-prinsip utama dalam sistem pelaporan agar dapat dihasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem LBPP.bennyhttp://www.blogger.com/profile/04682164135005486483noreply@blogger.com0